jatimnow.com - Sektor pertanian terus menjadi perhatian Pemkab Banyuwangi. Salah satunya, pemkab mendukung upaya PT Pupuk Kalimantan Timur mendongkrak produktivitas padi lewat program agro solution.
Agro solution merupakan salah satu solusi kepada petani terhadap keterbatasan akses finansial, pasar, dan teknologi untuk peningkatan produktivitas pertaniannya.
Program ini memberikan pengawalan dari hulu hingga hilir kepada petani. Mulai dari benih, peralatan modern, pendampingan budidaya tanaman, permodalan, hingga akses terhadap asuransi dan offtaker (penjamin pembelian hasil panen).
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
"Kami melibatkan multi stakeholder, seperti perbankan, asuransi pertanian, hingga offtaker. Lewat program ini, kami berharap petani bisa lebih sejahtera seiring dengan peningkatan produktivitas pertanian yang dikawal dari hulu hingga hilir," kata Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi di acara Panen Raya Padi Agro Solution di Desa Bubuk, Rogojampi bersama Bupati Abdullah Azwar Anas dan jajaran Forkopimda dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (10/12/2020).
Rahmad menambahkan, selain meningkatkan produktivitas pertanian, agro solution juga dapat mendorong petani agar lebih mandiri.
"Di sini petani diajak menggunakan pupuk non subsidi sehingga mereka tidak bergantung pada pupuk bersubsidi dari pemerintah yang jumlahnya juga semakin berkurang. Memang ada selisih biaya dibanding pupuk subsidi, namun jika dihitung petani lebih untung karena produktivitasnya meningkat," kata Rahmad.
Baca juga: 3.840 Warga Banyuwangi Operasi Katarak Gratis
Rahmad lalu mencontohkan salah satu lahan padi yang menerapkan agro solution ada di Desa Bubuk Kecamatan Rogojampi.
"Dengan program agro solution, produktivitas padi di lahan ini terbukti meningkat. Dari yang awalnya hanya 6 ton per hektar, kini produktivitasnya meningkat jadi 9,6 ton per hektar dengan menggunakan pupuk non subsidi. Maka, saya mendorong agar semakin banyak petani yang bergabung dengan program ini," kata Rahmad.
Rahmad menyebut, saat ini di Banyuwangi sudah ada 9 kecamatan yang menerapkan program agro solution dengan total luasan tanam padi mencapai 114 hektar. Yakni di Kecamatan Rogojampi, Singojuruh, Glagah, Kalipuro, Muncar, dan Genteng. Ada juga di Purwoharjo, Siliragung, dan Tegalsari.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Angkat Motif Jenon, Ini Maknanya
"Saat ini kami bekerja sama dengan 146 petani di 9 kecamatan. Ke depan, kami siap memperluas program ini hingga ke seluruh kecamatan di Banyuwangi untuk mendogkrak kesejahteraan petani melalui peningkatkan produktivitas pertaniannya," kata Rahmad.
Program ini pun disambut baik oleh Bupati Anas. Dia pun tertarik untuk berkolaborasi dengan Pupuk Kaltim untuk peningkatan kesejahteraan petani Banyuwangi.
"Agro solution bisa menjadi solusi tepat untuk membantu mengatasi persoalan klasik petani di daerah. Mulai dari keterbatasan modal, hingga masalah pupuk. Kita bisa berkolaborasi untuk meningkatkan produktivitas tanaman, yang ujungnya nanti peningkatan kesejahteraan petani Banyuwangi," kata Anas.