jatimnow.com - Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana berencana menerapkan Sistem Operasional Prosedur (SOP) sistem pintu air dalam rangka penanganan banjir di Surabaya.
Whisnu meminta sub rayon masing-masing pintu air seluruh Surabaya untuk memantau kondisi air pasang. Diketahui saat ini 59 titik pintu air yang tersebar di seluruh wilayah Kota Pahlawan.
"Nanti saya panggil camat-camat di wilayah yang ada pintu air untuk bertanggungjawab, terutama saat curah hujan tinggi," terang Whisnu saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Anggaran Perbaikan Jalan dan Saluran Air di Surabaya 2025 Rencana Ditambah
Menurut Whisnu, penerapan SOP ini juga akan dibahas bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota (BPUBMP) Surabaya.
"Tadinya siang ini, saya tunggu kok gak datang-datang," tambahnya.
Baca juga: DPRD Ingin Proyek Penanganan Banjir Surabaya Rampung Agustus 2024
Whisnu yang juga Politisi PDIP Jatim ini menyebut bahwa penerapan SOP merupakan dari pembenahan sistem di internal pemkot. Khususnya dalam penanganan gerak cepat terjadinya genangan yang meninggi.
"Harus ada tanggungjawab di setiap wilayah. Jangan kepala daerah harus datang baru dikerjakan. Sudah itu tanggungjawab camat. Kecuali jika ada situasi force major, baru ada kebijakan lain," papar Whisnu.
Baca juga: Mas Ipin Ambil Langkah Solutif Tangani Pendangkalan Sungai di Trenggalek
Berdasarkan laporan BMKG Juanda, ada kecenderungan kenaikan elevasi air laut dalam dua hari terakhir. Sedangkan puncaknya diprediksi pada 31 Desember 2020.
"Yang kita antisipasi jangan sampai kondisi ini (genangan banjir) terjadi saat malam pergantian tahun. Besok saya segera panggil lagi kepala dinasnya," tandas Whisnu.