jatimnow.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Tuban, Jawa Timur menyatakan, perbaikan jembatan Widang di Kecamatan Widang, yang runtuh pada 17 April lalu, sudah selesai. Namun pemanfaatannya masih menunggu pelaksanaan uji coba selama tiga hari.
"Perbaikan Jembatan Widang sudah selesai. Hanya tinggal menyempurnakan dengan melakukan pengecoran di sisi-sisi jembatan," kata Kepala Dishub Tuban Mudji Slamet, yang dihubungi dari Bojonegoro.
Menurut dia, perbaikan Jembatan Widang yang menghubungkan Lamongan dengan Tuban melintas di Bengawan Solo yang ambruk pada 17 April lalu dengan mengganti jembatan baru.
Baca juga: Perbaikan Selesai, Jembatan Widang Dapat Digunakan Jalur Mudik
"Perbaikan jembatan Widang mengganti dengan jembatan baru, bukan jembatan 'bailey'," ujarnya.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya, lanjut dia, memastikan jembatan Widang sudah bisa dimanfaatkan H-10 Idul Fitri.
"Tapi sebelum dimanfaatkan untuk umum, akan dilakukan uji coba selama tiga hari. Jembatan Widang yang baru kemampuannya sekitar 100 ton," ucapnya menegaskan.
Ia menambahkan ketika jembatan Widang ambruk pada 17 April lalu dimungkinkan beban kendaraan mencapai lebih dari 100 ton.
Baca juga: Tak Ingin Seperti Jembatan Widang, Polisi Survei Jembatan Rawan Runtuh
Dalam kejadian ambruknya jembatan Widang, tiga truk masuk ke Bengawan Solo, mengakibatkan seorang pengemudi truk meninggal dunia.
Dari keterangan yang diperoleh Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono bersama jajarannya dan dishub telah melakukan peninjauan jembatan Widang, Senin (28/5).
Dalam kunjungannya itu, rombongan berjalan kaki melalui jembatan Widang yang sudah selesai diperbaiki.
Kapolsek Babat, Lamongan Kompol Agus Wahono, juga membenarkan jembatan Widang yang baru akan dimanfaatkan untuk umum H-10 Idul Fitri.
Baca juga: Tragedi Jembatan Widang, Kapolda Minta Truk Ditimbang
"Ya H-10 jembatan Widang sudah dimanfaatkan," ucapnya.
Akibat ambuknya jembatan Widang bagian barat maka kendaraan dengan beban berat dilarang melalui jembatan Widang di bagian timur. Kendaraan beban berat dari arah Jakarta dialihkan melalui jalur Pantura Gresik, sedangkan dari arah Surabaya dialihkan melalui jalur jalan raya di Bojonegoro.
Sumber: Antara
Editor: Erwin Yohanes