jatimnow.com - Partai Golkar Jawa Timur melaunching studio digital di kantornya Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (15/1/2021). Inovasi ini dilakukan untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat.
Studio digital itu dilaunching Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto secara virtual. Airlangga mengapresiasi dan salut atas inovasi tiada henti DPD Golkar Jatim yang diketuai M. Sarmuji tersebut.
"Semoga ini menjadi inspirasi bagi DPD se Indonesia," tutur Airlangga dalam sambutannya.
Baca juga: Penuh Harapan, Ini Tiga Lagu Kampanye Relawan Ganjar Pranowo
Menurutnya, banyak kegiatan yang sudah dilakukan Golkar Jatim sejak Pandemi Covid-19 melanda. Mulai dari bakti sosial dengan membagi sembako, membagikan hand sanitizer, penyemprotan lingkungan dan pembagian APD.
Lalu lomba stand up comedy, lomba cipta lagi, ngaji virtual serta lainnya. Semua dilakukan secara virtual untuk menghindari kerumunan.
"Saya apresiasi atas upaya ini dalam memenangkan kontestasi di pemilu, baik pemilu bupati/wali kota yang baru maupun pileg dan pilpres akan datang," jelasnya.
Airlangga juga sangat setuju dengan kewajiban semua anggota Fraksi Golkar memiliki, sekaligus optimalisasi penggunaan media sosial (medsos).
"Ini penting, agar semua informasi cepat sampai kepada masyarakat," tutur Menko Bidang Perekonomian ini.
Sementara Ketua DPD Golkar Jatim, M. Sarmuji menyadari bila partainya bukan partai besar di Jatim. Dan secara geneologi politik, Jatim bukan habitat utama partainya.
"Jika merujuk pada geneologi politik yang genuine, di mana Pemilu 1955, Jawa Timur dimenangkan oleh Partai NU (Nahdlatul Ulama) dengan perolehan suara sekitar 34 persen, PKI 23 persen, PNI 22,8 persen dan Masyumi 11 persen," terang Sarmuji.
Baca juga: Untag Surabaya Launching Desa Wisata Situs Peninggalan Raja Airlangga di Jombang
Menurut Sarmuji, bila merujuk hasil Pemilu 1955 itu, maka Golkar Jatim pasti bisa meraba afiliasi sebagian besar pemilih partai-partai tersebut dalam pemilu pascareformasi. Dan hampir setiap pemilu pascareformasi, Jawa Timur dimenangkan secara bergantian oleh PKB dan PDIP.
"Untuk itu, Golkar Jatim bekerja keras mencari cara untuk bisa menang dengan menempuh segala usaha yang mungkin bisa dilakukan. Di antaranya diluncurkannya studio digital hari ini oleh ketua umum," ungkap anggota Komisi XI DPR RI tersebut.
Teknologi informasi (IT), lanjut Sarmuji, memberi peluang untuk menjangkau pemilih melintasi batas ideologis dan atribut sosiologis.
Sarmuji yang juga Ketua Alumni Universitas Jember (KAUJE) ini menjelaskan bahwa pihaknya telah mendeklarasikan revolusi komunikasi, suatu cara baru untuk menjangkau pemilih seluas mungkin, setiap waktu dalam 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu.
Dan katanya, hal itu bukan pekerjaan yang mudah. Sebab setiap hal baru pasti ada yang mempertanyakan keefektifannya dalam mencapai tujuan. Apalagi sebagai partai mapan, ada budaya yang mapan yang juga sulit berubah.
Baca juga: Deltras Keok dalam Laga Launching Jersey di Kandang, Deltamania: Kapan Menange?
"Kami akan menjadikan media sosial sebagai mesin politik, menjadi alat komunikasi antara partai dengan konstituen, sehingga partai dan rakyat menjadi terhubung. Mesin politik medsos akan bekerja menjangkau pemilih, bahkan ketika kami sendiri sedang tidur lelap," papar Sarmuji.
Meski medsos menjadi terobosan baru dalam menjangkau konstituen, Sarmuji berkomitmen tidak akan melupakan pasukan darat. Karena pada akhirnya penentu kemenangan dalam pertempuran adalah pasukan infantri.
Tetapi dalam perang konvensional sekalipun, pasukan darat tetap membutuhkan dukungan pasukan udara yang handal. Dia juga menargetkan dalam enam bulan ke depan sudah terbentuk formasi pasukan udara.
"Pasca sistem udara sudah bekerja secara mekanik, kami akan lebih berkonsentrasi menata jaringan darat, melakukan bedah dapil, mengidentifikasi tokoh dalam setiap jengkal wilayah, merekrut caleg berkualitas dan mempersiapkan kelompok kader yang disiapkan untuk canvasing darat," ulasnya.
Studio Digital Golkar Jatim nantinya akan memproduksi konten yang bersifat kegolkaran maupun informasi penting lain yang dibutuhkan masyarakat Jawa Timur.