jatimnow.com - Berita polisi sita 20 motor dan amankan joki dalam arena balap liar di Pasuruan menjadi pilihan pembaca pertama pada Minggu (21/2/2021).
Selanjutnya di urutan kedua viral kantor kelurahan di Kota Mojokerto jadi tempat resepsi. Dan di urutan ketiga adalah hapus tato massaldi Kota Probolinggo.
Redaksi merangkum ketiga berita itu:
Baca juga: Tantang Duel Polisi, Top CEO Indonesia Awards 2024, Longsor Ngebel Ponorogo
Kepung Arena Balap Liar Pasuruan, Polisi Sita 20 Motor, Amankan Joki
Satlantas Polres Pasuruan mengepung arena balap liar di Jalan Raya RA. Kartini, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan pada Minggu (21/2/2021) dinihari.
"20 unit motor protolan dan 20 remaja yang disinyalir terlibat balap liar kami amankan," jelas Kasatlantas Polres Pasuruan, AKP Andika Mizaldy Lubis.
Andika mengatakan bahwa banyak laporan masyarakat yang resah dengan aksi balap liar di jalan itu. Dari laporan itu, Satlantas Polres Pasuruan langsung menuju lokasi dan mengepung arena.
Baca juga: 30 Kilogram Sabu, Debat Pilkada Sidoarjo, Aliansi Pemuda Gresik
Viral Kantor Kelurahan Jadi Tempat Resepsi, Disebut di Kota Mojokerto
Beberapa foto yang menggambarkan acara hajatan pernikahan (resepsi) diposting sebuah akun di salah satu grup Facebook. Pemosting menyebut bahwa hajatan itu digelar di Kota Mojokerto.
Dalam unggahannya pada Sabtu (20/2/2021) malam itu, akun Bxxxx Txx memposting empat foto dan satu video di grup Facebook Info Lantas Mojokerto. Dia menyebut hajatan pernikahan itu digelar di Kantor Kelurahan Blooto, Kota Mojokerto yang menjadi posko Satgas Covid-19.
Melihat Hapus Tato Massal di Kota Probolinggo
Baca juga: Kisah Kereta Api Terakhir, Bawaslu Gresik, Minta Bantuan Bonek
Ratusan warga dari Lumajang, Situbondo, Probolinggo dan Kota Probolinggo ramai-ramai menghapus tato yang terpasang di tubuhnya, Minggu (21/2/2021).
Kegiatan penghapusan tato secara gratis itu digelar di rumah dinas wali kota Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman, Kota Probolinggo dari Sabtu sampai Minggu (20-21/2/2021).
"Saya merasa menyesal dengan tato ini dan ingin menghapusnya," kata Muhammad Lutfi (25) salah satu peserta asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.