jatimnow.com - Beredarnya video penggunaan kertas bekas bertuliskan huruf arab sebagai label pengiriman barang oleh PT. Elteha Internasional Cabang Blitar ditanggapi oleh sejumlah ormas Islam di Kota Blitar.
Sejumlah pimpinan Kantor Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Blitar dan beberapa ormas Islam menggelar rapat mendadak bersama pejabat utama Polres Blitar Kota. Hasilnya, Pimpinan MUI menyebut kasus itu bukan unsur kesengajaan.
"Kami melihat itu bukanlah Alquran. Kalau Alquran itu tulisannya bolak-balik, bukan hanya satu halaman saja. Kalau kami menilai, itu hanya kertas yang diprint bukan sobekan Alquran. Kalau menurut penjelasannya itu tidak ada unsur kesengajaan," terang ketua MUI Kota Blitar Subakir, Minggu (03/05/2018).
Baca juga: Akui Teledor, Elteha Meminta Maaf soal Kertas Label Bertuliskan Arab
Baca juga: Elteha Blitar Pakai Kertas Bertuliskan Arab Viral, ini Langkah Polisi
MUI mengakui apa yang tertulis dalam kertas nota pengiriman barang merupakan ayat suci dalam Alquran. Meski demikian, menurut MUI peristiwa tersebut akibat tidak jelinya karyawan dalam menggunakan kertas.
MUI juga meminta agar petugas kepolisian tetap menyelidiki kasus tersebut. Lagi-lagi ia menegaskan kertas yang digunakan untuk nota pengiriman barang adalah kertas biasa yang bertuliskan ayat suci Alquran.
Baca juga: Begini Penjelasan Elteha Soal Label Kertas Bertuliskan Arab
Baca juga: Polisi ke Sumenep Ambil Bukti Elteha Pakai Kertas Bertuliskan Arab
"Mungkin dia (karyawan) juga tidak mengerti kalau hal semacam ini tidak baik kemudian dipakai untuk resi tersebut," imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama Kota Blitar Sholekan. Baginya, dari hasil koordinasi dan keterangan pihak kepolisian membuktikan bila potongan kertas yang digunakan PT Elteha sebagai resi pengiriman bukanlah kertas Alquran.
Baca juga: Polisi akan Gelar Perkara Elteha Blitar Pakai Kertas Bertuliskan Arab
"Semua sudah sepakat kalau itu bukan potongan kertas Alquran. Tadi pak polisi dan yang bersangkutan juga mengakui kalau itu (resi) bukan kertas Alquran," imbuhnya.
Reporter: CF Glorian
Editor: Erwin Yohanes