jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima audiensi para pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jatim di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu (24/2/2021).
Ketua AMSI Jatim, Arief Rahman mengungkapkan, pelantikan pengurus baru periode 2020-2023 berlangsung akhir Maret 2021.
"Alhamdulillah kita sudah diterima oleh Gubernur Jatim terkait dengan rencana pelantikan AMSI wilayah Jatim yang InsyaAllah akan dilakukan Maret," ungkapnya.
Baca juga: Gathering PT ADS dan Wartawan, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah: Saya Pamit
Arief menyebut jika Gubernur Khofifah menyatakan kesiapannya untuk hadir dalam pelantikan.
"Ya, nanti tinggal nunggu jadwal pelantikan dan ibu gubernur menyampaikan siap untuk ikut. Memang ya kita paham kesibukannya banyak sekali dan banyak agenda mendadak," jelasnya.
Menurutnya, AMSI Jatim akan membangun kebersamaan kolaborasi antara media siber dengan Forkopimda Jatim.
Selain kehadiran gubernur pada pelantikan nanti, AMSI Jatim akan menghadirkan Kapolda dan Pangdam untuk bisa bersama-sama menyamakan persepsi dan juga menyatukan langkah.
Antara lain menjaga kondusifitas dan menjaga kekuatan modal sosial di masyarakat agar tidak tercerai berai dengan banyaknya berita hoaks.
Baca juga: Tanggapi 15 Anggota Mundur, AMSI Rilis Pernyataan Tertulis
"Karena kita ini sedang mengalami multi crisis. Mulai krisis kesehatan hingga krisis ekonomi. Jangan sampai kemudian kita juga mengalami krisis kepercayaan di antara masyarakat dengan membanjirnya berita-berita hoaks khususnya di media sosial," paparnya.
Untuk itu, lanjut Arief, AMSI Jatim ingin menjadi perekat, sekaligus clearing house atau penjernih informasi yang beredar di masyarakat. Karena AMSI adalah lembaga atau perusahaan media profesional yang dikelola dengan tetap mengindahkan kode etik jurnalistik.
"Tentunya kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang sehat, akurat dan juga benar. Tidak bohong dan tidak palsu," tandasnya.
Kendati demikian, kolaborasi tersebut tidak akan mempengaruhi independensi media.
Baca juga: AMSI Jatim dan Polresta Banyuwangi Bentuk KDD Tangkal Hoaks dan Hate Speech
"Kita memang secara mendasar, media itu harus independen. Lepas dari banyak kepentingan. Tetapi untuk mewujudkan ketahanan informasi di masyarakat, tentu kita tidak bisa sendiri," tambahnya.
Arief menilai, penting bagi AMSI Jatim untuk bersinergi dan berkolaborasi. Karena AMSI tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan dan kerjasama stakeholders maupun pemangku kepentingan lain, baik itu dari pemerintah, aparat keamanan, pertahanan, kalangan usaha atau LSM.
"Kita butuh kerjasama yang tidak kemudian kita harus istilahnya menjadi under control. Jadi sejajar istilahnya," tandasnya.