Pixel Codejatimnow.com

Tanggapi 15 Anggota Mundur, AMSI Rilis Pernyataan Tertulis

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Fathor Rahman
AMSI (Foto: AMSI for jatimnow.com)
AMSI (Foto: AMSI for jatimnow.com)

jatimnow.com - Terkait pemberitaan 15 media siber yang menyatakan mengundurkan diri dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), pihak AMSI pun memberikan pernyataan tertulis sebagai tanggapan melalui rilis, Sabtu (29/7/2023).

15 media yang dikabarkan mengundurkan diri dari AMSI merupakan bagian dari 470 anggota yang ada di 27 provinsi di seluruh Indonesia. 8 di antaranya merupakan bagian dari 26 media pendiri AMSI. Lainnya bergabung belakangan, dan ada yang baru bergabung pada Maret 2023 lalu.

Pengurus Pusat AMSI pun sudah menerima surat pengunduran diri 15 media itu, dan telah mengirim balasan berupa ucapan terima kasih atas kerjasama membesarkan asosiasi ini.

Pihak pengurus AMSI memandang mundurnya 15 media dari keanggotaan sebagai bagian dari dinamika. Hal yang wajar terjadi pada organisasi manapun dam AMSI tetap tumbuh dan hidup serta berupaya tetap berguna bagi anggota dan masyarakat umum.

Saat ini, pengurus AMSI juga menyampaikan mendapat dukungan meneruskan misi dan program organisasi dari sejumlah anggota grup media seperti seperti MNC, Tribun, Tempo, Kapanlagi Youniverse (KLY), Viva, Katadata, Suara, Mahaka, Radar-JawaPos. Semua aktif di kepengurusan dan menjalankan visi misi yang disepakati bersama dalam bingkai yang tetap hangat penuh kekeluargaan.

Namun pihak Pengurus Pusat masih ragu dengan alasan alasan pengunduran diri 15 media tersebut. Pihak pengurus tidak sepakat dengan tudingan visi awal yang dianggap tak lagi sejalan, dan program yang dinilai melanggar kesepakatan. Tetapi kerjasama dan perkawanan selama membangun AMSI, rasanya terlampau penting untuk sekedar diusik oleh pertanyaan tentang sebuah alasan.

AMSI yang didirikan pada 18 April 2017, dengan tujuan bersama yaitu mendorong ekosistem media di Indonesia menjadi sehat, menghargai jurnalisme berkualitas, patuh pada serangkaian kode etik, dan tunduk pada kepentingan publik. Fungsi tersebut dirasa bermanfaat dan relevan untuk masyarakat umum.

Selama enam tahun terakhir, AMSI menyatakan akan fokus pada serangkaian program perbaikan internal, membenahi konten, mendorong perbaikan sisi teknologi, model bisnis, memotivasi anggota agar memelihara relevansi dengan kebutuhan publik, sembari terus beradaptasi dengan perkembangan dunia digital yang berubah begitu cepat.

Demi semua tujuan itu, AMSI bekerjasama dengan lembaga pemerintahan, kampus, perusahaan swasta di dalam negeri maupun luar negeri, serta banyak lembaga internasional. AMSI juga aktif sebagai konsituen Dewan Pers merumuskan regulasi dan kebijakan untuk merawat dan menjaga kebebasan pers serta meningkatkan kualitas jurnalis dan pers di Indonesia.

Baca juga:
Gathering PT ADS dan Wartawan, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah: Saya Pamit

AMSI juga menggelar begitu banyak pelatihan, program pendampingan media, coaching clinic dan beasiswa (fellowship) bagi ratusan media anggotanya. Secara berkala, memberikan award untuk media-media yang dinilai berhasil menjadi contoh perbaikan dan pertumbuhan digital di Indonesia.

Namun menjaga ekosistem media demi kemuliaan jurnalisme itu, disadari AMSI tidak bisa dilakukan sendirian. Di lanskap digital, ada begitu banyak pihak yang menentukan perjalanan sebuah berita dari ruang redaksi sampai ke layar ponsel publik. Karena itu, selain menyambungkan media anggota dengan channel distribusi konten, AMSI juga secara aktif mendorong platform agar mengutamakan konten yang berkualitas pada kanal distribusi mereka, termasuk sejak awal ikut serta dalam menyusun draft Perpres publisher rights dan aktif di tim media sustainability yang dibentuk Dewan Pers.

Sejak Pemilu 2019 lalu, AMSI ikut menginisiasi program cekfakta.com bersama AJI dan Mafindo, untuk menjaga publik dari racun disinformasi dan misinformasi (hoaks). Sudah ratusan media anggota AMSI mendapat pelatihan melawan hoaks dan program ini berlanjut untuk mengawal pemilu 2024 agar publik bisa memilih berdasarkan informasi yang terpercaya.

AMSI adalah asosiasi penerbit/perusahaan media siber nirlaba, sebagaimana disebut dalam pasal tujuh (7) Anggaran Dasar organisasi. AMSI bukan asosiasi jurnalis, juga bukan asosisasi pemimpin redaksi. Namun pada dunia digital, AMSI menyadari model bisnis media yang sehat akan menentukan kualitas jurnalismenya. Pada 6 Juli 2023, AMSI menerbitkan prinsip keterpercayaan media yang merangkum syarat bagi media agar bisa selalu dipercaya publik. Bisa dibaca https://www.amsi.or.id/trust-worthy-news/

Pada 23 November 2022, AMSI juga meluncurkan agensi periklanan digital sebagai program yang diamanatkan Kongres 2020 dan Rakernas 2021. Ini adalah bagian dari strategi AMSI menyehatkan ekosistem bisnis media siber di Indonesia, khususnya bagi media anggota AMSI yang berbasis di daerah.

Agensi ini tidak akan memasukkan inventori media besar dan tidak bermain di wilayah direct ads. Agensi yang dibangun AMSI akan fokus menarik programmatic ads, di mana kerap dijumpai iklan brand bagus tapi salah landing di media abal-abal, situs judi atau media yang menyebar ujaran kebencian.

Baca juga:
AMSI Jatim dan Polresta Banyuwangi Bentuk KDD Tangkal Hoaks dan Hate Speech

Praktek iklan yang salah sasaran itu yang ingin diperbaiki AMSI. Namun untuk memastikan implementasinya dipahami dan disetujui semua anggota, aktivasi agency ini akan dibahas dalam Kongres AMSI mendatang.

Pada akhir 2022, pengurus AMSI juga menerima pengaduan soal nama media anggota yang mirip atau meniru-niru brand media tertentu. Karena media yang diadukan juga memiliki badan hukum, merknya resmi terdaftar dan sudah terverifikasi faktual oleh Dewan Pers maka Pengurus AMSI memutuskan persoalan ini akan diselesaikan di forum organisasi tertinggi, yakni kongres.

Pada akhirnya, semua media berhak menentukan asosiasi mana yang menjadi wadahnya beraktivitas dan menyalurkan aspirasi, atau juga sama sekali tidak masuk asosiasi manapun.

AMSI menyatakan akan terus konsisten membesarkan industri media digital Indonesia agar makin sehat bisnisnya dan makin berkualitas kontennya, sebagaimana dideklarasikan bersama.