jatimnow.com - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus berupaya meningkatkan prestasi dan kreativitas mahasiswa melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Sebelumnya Untag Surabaya meloloskan lima tim dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2020 dengan satu tim sebagai Juara Favorit PKM Bidang Teknologi.
Mengawali upaya untuk bisa meraih PKM terbanyak Tahun 2021 ini, Biro Kemahasiswaan dan Alumni Untag Surabaya menggelar workshop virtual 'Pekan Kreativitas Mahasiswa' yang diikuti para mahasiswa, dosen dan Ketua Program Studi pada Selasa (23/2/2021).
Baca juga: Lemlit Unitomo Gelar Klinik Proposal Hibah Penelitian DRTPM 2024
Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni, Eddy Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya mendampingi mahasiswa dalam seluruh rangkaian PKM.
Menurut Eddy, meski masa bimbingan PKM di masa pandemi menghadapi beragam kesulitan, tapi tidak menghalangi capaian semangat para mahasiswa. Terbukti, 296 Proposal PKM telah terseleksi dari 350 proposal yang terkumpul di tingkat universitas.
"Mulai tahap persiapan, seleksi internal fakultas dan universitas hingga tahap unggah PKM," ujarnya dalam siaran pers yang diterima redaksi, Rabu (24/2/2021).
Rektor Untag Surabaya, Dr. Mulyanto Nugroho berharap, workshop itu dapat meningkatkan jumlah PKM yang lolos ke tahap PIMNAS. Dia juga mengajak para mahasiswa dan dosen pembimbing untuk bersinergi agar meningkatkan kualitas.
Baca juga: Dosen Universitas Ciputra Bangkitkan Emak-emak Surabaya, Ciptakan Hijab Fashionable
"Dengan sinergi ini harapannya yang lolos PKM lebih banyak lagi," harapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dirjen Belmawa-Kemenristekdikti) Dr. Indwiani Astuti menyebut bahwa mahasiswa peserta PKM menjadi lulusan dengan upah dan pekerjaan yang layak.
"Ini untuk masa depan. Mahasiswa perlu ditempa dan dididik agar bisa menjadi SDM yang berkualitas dan berdaya saing di era global," jelas Idwiani yang telah berkecimpung sebagai reviewer PKM sejak Tahun 2005 itu.
Baca juga: Peran Media Membangun Pemkab Mojokerto dan Cerdaskan Masyarakat
Indwiani yang juga Koordinator PKM 2020-2021 ini memaparkan bahwa PKM merupakan implementasi dari Merdeka Belajar sehingga tidak ada batasan topik, jadi mahasiswa bebas berkreasi.
Untuk itu, Idwiani berpesan kepada para peserta meski pandemi Covid-19 banyak menghambat agar dalam proses pelaksanaan PKM dapat dilakukan secara blended, yaitu dengan menggunakan platform daring untuk diskusi dan implementasi program secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Teruslah belajar dan kreatif. Dalam menyusun PKM, jangan sampai salah kamar dan memilih jenis PKM. Jangan pula sampai ada pengulangan topik, tingkatkan kreativitas," tandas Idwiani.