Pixel Code jatimnow.com

Puluhan Penari di Tulungagung Belajar Gadrung Marsan

Editor : Bramanta  
Foto: Peserta Nyantrik 8 mementaskan tari gandrung marsan. (Bramanta/jatimnow.com)
Foto: Peserta Nyantrik 8 mementaskan tari gandrung marsan. (Bramanta/jatimnow.com)

jatimnow.com-Puluhan penari di wilayah eks Karisidenan Kediri mengikuti kegiatan workhshop Nyantrik 8 di Kabupaten Tulungagung. Mereka belajar menari secara langsung kepada maestro tari Gandrung Marsan Banyuwangi, Subari Sofyan. Peserta tampak antusias mendengarkan materi dan memperagakan tari khas Banyuwangi ini. Tak hanya belajar menari, mereka juga mementaskan hasil workshop secara langsung.

Salah seorang peserta workhsop, Alzio merasa sangat senang dengan kegiatan tersebut. Tak hanya belajar langsung kepada maestro tari Gandrung Marsan, Alzio juga mendapat pengalaman mementaskan tari tersebut. Dengan semangat Alizio mengikuti gerakan yang diajarkan oleh Subari Sofyan.

"Saya belum pernah menari Gandrung Marsan, dan ini menjadi kesempatan saya untuk belajar langsung kepada maestro nya, sangat senang bisa mengikuti workhshop Nyantrik ini," ujarnya, Sabtu (18/10/2025).

Hal senada juga diungkapkan oleh Fransiswa Valentia. Peserta asal Kediri ini mengaku sangat senang dengan materi yang diberikan. Fransiswa pernah menari Gandrung, namun untuk Gandrung Marsan ini merupakan yang pertama. Gerakan tari Gandung Marsan ini berbeda dengan lainnya.

Baca juga:
Ratusan Peserta Meriahkan Festival Olahraga Tradisional di Tulunggagung

"Kalau Gandrung Marsan biasanya ditarikan oleh cowok, berbeda dengan Gandrung lain," tuturnya.

Sementara itu, Subari Sofyan merasa senang dengan digelarnya Workshop Nyantrik ini. Seniman asli Banyuwangi ini tidak menyangka peserta berasal dari daerah lain seperti Blitar, Kediri dan Nganjuk. Subari berharap Tulungagung dapat menjadi wisata seni seperti di Banyuwangi.

Baca juga:
Siswa TK di Tulungagung Tewas Tertabrak Saat Hendak Berangkat Sekolah

"Karena Tulungagung sudah memiliki tari Reyog Kendang dan Jaranan Sentherewe yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, jika dikelola secara maksimal bisa semakin berkembang," pungkasnya.