jatimnow.com - Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Kabupaten Ponorogo sudah dalam tahap kritis. Warga kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi tersebut.
Hal itu membuat Himpunan Pengusaha Nasional Minyak dan Gas memutus kerjasama dengan pangkalan yang nakal. Untuk di Ponorogo, pangkalan yang diputus hubungan salah satunya di Desa Sekayu, Kecamatan Sukorejo.
"Langkah kongkritnya dari Hiswana Migas dan Pertamina tentu memutus secara konkret kerjasama yang terjalin per hari ini," kata Agus Wiyono, Ketua Hiswana Migas Madiun, Selasa (5/6/2018).
Baca juga: Bupati Banyuwangi Ajukan Tambahan Alokasi LPG ke Pertamina usai Cek Ketersediaan
Agus menambahkan, sebenarnya pangkalan harus menyikapi bijaksana kondisi kelangkaan ini, dengan memberlakukan aturan yang tidak memberatkan konsumen.
"Pangkalan harusnya tidak mengutamakan pengecer. Harus ke rumah tangga atau yang berhak lainnya," terangnya.
Baca juga: Ini Penyebab LPG 3 Kg Susah Didapat di Ponorogo
Ia mengaku, keputusan kerja terhadap pengecer merupakan hasil evaluasi dari Hiswana Migas dan Pertamina. Selain meningkatkan pasokan gas ke Ponorogo sebesar 110 persen.
Di sisi lain, untuk kontrol harga terus dilakukan. Ia menegaskan untuk agen tidak boleh menjual lebih dari HET yakni Rp 16.000
"Nanti kami kontrol lagi masalah harga. jangan sampai ada agen menjual lebih dari HET," urainya.
Baca juga: Warga Ponorogo Sambat Susah Cari LPG 3 Kg, Harga Juga Naik
Seperti diketahui, warga Ponorogo hampir 3 pekan mengalami kesulitan mencari gas Elpiji Melon. Kalaupun ada harganya tembus hingga Rp 30.000.
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Arif Ardianto