jatimnow.com - Pasca beredarnya pesan berantai bertuliskan teror dan ancaman melalui WhatsApp, kepolisian di Jawa Timur menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara ketat.
"Terkait isu tersebut kan sudah dimengerti sama jajaran, jadi otomatis pengamanan markasnya dijalankan sesuai SOP," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Jumat (19/3/2021).
Baca juga: Sempat Beredar Pesan Berisi Ancaman Jelang Pemberangkatan 22 Terduga Teroris
Baca juga: Beredar Foto Remaja di Kediri Tergeletak di Selokan Penuh Darah, Diduga Korban Begal
Ia menegaskan, terkait pesan tersebut tidak lantas membuat polisi takut. Sebab menurutnya, personel Polri harus siap memberikan keamanan kepada masyarakat dari ancaman-ancaman terorisme.
"Polisi mana ada yang ciut, itu sudah menjadi tugas pokok kami. Kalau begitu berarti SOP sudah dijalankan anggota pasti mengamankan dirinya," tegasnya.
Baca juga: Sempat Beredar Pesan Berisi Ancaman Jelang Pemberangkatan 22 Terduga Teroris
Menurutnya, pesan ancaman tersebut masih dilakukan investigasi untuk mengetahui siapa pembuat dan penyebarnya.
"Masih ditangani oleh teman-teman Ditsiber serta Densus. Nanti tinggal nunggu hasilnya," jelasnya.
Baca juga: Penyebar Pesan Hoaks Larangan Pergi ke Kota Malang Ditangkap
Diketahui, sebuah pesan berantai berisi teror dan ancaman terhadap anggota Polri beredar luas di media sosial WhatsApp, Kamis (18/3).
Pesan itu beredar dan diketahui pihak kepolisian sebelum memindahkan 22 orang terduga teroris dari Mapolda Jatim ke Mabes Polri Jakarta.