jatimnow.com - Tresno Kota Batu karya Fatkhul Mu'in dalam kategori batik tulis serta Bianglala Kota Batu karya Sofi Hidayah dari kategori batik non tulis berhasil menjadi juara I dalam kompetisi desain batik khas Kota Batu.
Mereka berhasil menjadi pilihan terbaik dewan juri setelah bersaing dengan 105 peserta asal Kota Batu. Mereka dinobatkan dalam Awarding Ceremony yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata (Disparta) serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Batu, Selasa (30/3/2021).
Selain Fatkhul Mu'in dan Sofi Hidayah ada pemenang lainnya tiap kategori seperti juara II batik tulis diraih oleh Ninik Andi Wina dengan judul Sekar Glendo Barong, dan juara III diperoleh Yuni Sumarsih dengan judul Parang Anggrek.
Baca juga: Batik Motif Apel asal Kota Batu Tembus Pasar Internasional
Kemudian kategori batik non tulis juara II diraih oleh Triastuti dengan judul Sejumput Kota Batu, lalu juara III diperoleh Heni Supriatin dengan judul Melestarikan yang Hampir Punah.
Perwakilan dewan juri, Maskur Heriono menerangkan ada beberapa kategori dan persyaratan peserta bisa menjadi juara antara lain komposisi motif, kreativitas, orisinalitas, kesesuaian ide dan motif, serta estetika.
"Itu menjadi poin utama kami dalam pemilihan para juara tiap kategori. Semoga nanti muncul batik khas Kota Batu yang berkarakter," ungkap Heri sapaannya.
Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Sidiq mengaku sangat bangga dengan hasil karya seniman batik asal Kota Batu.
Sebab karyanya sangat luar biasa dan memiliki goresan batik yang cukup berbeda-beda dengan menonjolkan kearifan lokal yang ada di tiap wilayah.
"Selamat kepada para pemenang, dan yang belum beruntung pesan saya jangan putus asa harus tetap berkarya melestarikan batik karena batik adalah identitas bangsa Indonesia yang harus senantiasa melekat pada diri kita serta harus bangga untuk bisa menampilkannya," pesan Arief.
Baca juga: Video: Kurikulum Pelajaran Membatik di Tulungagung
Karena di balik nama besar dan estetika batik, ada nilai-nilai kehidupan tentang kreativitas, identitas, keragaman, kebanggaan, dan persatuan.
Mencintai batik berarti kita mencintai kreativitas budaya dan seni anak bangsa, mencintai batik berarti mencintai Indonesia.
"Bangga pakai batik, bangga buatan Indonesia. Semoga karya batik-batik khas Kota Batu bisa menjadi magnet menyedot wisatawan untuk berkunjung ke Kota Batu. Tak lupa nanti hasil ekonomi kreatif seniman batik juga akan dibantu pemasarannya oleh KADIN," harapnya.
Ketua KADIN Kota Batu, Endro Wahyu Wijoyono mengatakan batik merupakan sebuah warisan yang memiliki khas berbeda-beda di setiap daerah.
Baca juga: Video: Kreasi Membatik Diatas Kaca
Berbeda daerah maka berbeda pula motif batik yang dihasilkan, karena tiap motif memiliki makna tersendiri.
"Batik merupakan warisan turun-temurun. Maka kita perlu mewariskannya di setiap daerah. Melalui jaringan KADIN di tiap kota/kabupaten seluruh Indonesia dan mancanegara keinginanan kita yaitu membantu dalam pemasaran. Agar nanti batik khas Kota Batu bisa lebih dikenal di luar daerah bahkan mancanegara," katanya.
Perlu diketahui, Awarding Award merupakan penutup rangkaian acara perlombaan dan kompetisi seperti pameran karya fotografi, ekonomi kreatif, produk UMKM, film pendek, dan sebagainya yang digelar oleh Disparta Kota Batu sejak 10 Februari hingga 25 Maret 2021.