jatimnow.com - Berita pemuda tewas dilempar bom ikan saat nongkrong di Danau Ranu Pasuruan menjadi pilihan pembaca pertama pada Senin (19/4/2021).
Kemudian di urutan kedua siswi SMP di Kota Probolinggo jadi korban jambret meski sempat pertahankan Hp-nya. Dan di urutan ketiga gemetar terkena razia, PKL ini senggol telur jualannya sendiri hingga pecah.
Redaksi merangkum ketiga berita itu:
Baca juga: Pemuda Peduli Pasuruan, Melahirkan di Area Perkebunan, Debat Publik Terakhir
Pemuda Tewas Dilempar Bom Ikan saat Nongkrong di Danau Ranu, Pasuruan
Seorang pemuda tewas akibat kepalanya dilempar bom ikan atau bondet saat nongkrong di tepi Danau Ranu, Dusun Parasan, Kelurahan Gratitunon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, sekitar pukul 12.30 Wib, Senin (19/4/2021).
Kasubbag Humas Polres Pasuruan Kota, AKP Endy Purwanto menyebut bahwa korban bernama Ramadhani (19), warga Dusun Tegalan, Desa Kalipang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.
"Iya benar, petugas sudah ke TKP tadi. Korban dilempar bondet di bagian kepala, hingga mengakibatkan luka parah. Korban kemudian meninggal ketika di rumah sakit," terang Endy.
Baca juga: Tantang Duel Polisi, Top CEO Indonesia Awards 2024, Longsor Ngebel Ponorogo
Sempat Pertahankan Hp, Siswi SMP di Kota Probolinggo ini Jadi Korban Jambret
Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Probolinggo menjadi korban jambret. Korban berinisial DA (13), asal Kelurahan Pilang, Kecamatan Pilang, Kabupaten Probolinggo. Ia dijambret handphonenya (Hp) saat akan membeli pulsa di konter.
"Saat itu saya hendak membeli pulsa dengan berjalan kaki menuju konter. Saat di jalan, ada seorang pelaku mengambil hp yang saya pegang," kata DA, Senin (19/4/2021).
Gemetar Terkena Razia, PKL ini Senggol Telur Jualannya Sendiri hingga Pecah
Baca juga: 30 Kilogram Sabu, Debat Pilkada Sidoarjo, Aliansi Pemuda Gresik
Penertiban PKL di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo pada Senin (19/4/2021) siang diwarnai insiden kecil.
Salah satu pedagang telur yang bernama Mukaromah menjatuhkan dagangannya karena gemetar melihat petugas gabungan melakukan razia di lokasi tempat dirinya berjualan.
"Saat dirazia, saya langsung mengamankan timbangan telur. Saya gemetar dan kaget sehingga telur jualan tersenggol dan pecah," kata penjual telur asal Kelurahan Mayangan, Kota Probolinggo itu.