jatimnow.com - Seorang mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat lima hari di rumah sakit, usai dikeroyok di Jalan Kalimas Baru 3, Surabaya.
Mahasiswa semester IV itu bernama Zainal Fattah (25), warga Jalan Kalimas Baru 2 Gang Buntu, Surabaya. Kasus itu saat ini tengah ditangani Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Iptu M Gananta membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca juga: Satu Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Stikosa-AWS hingga Tewas Kembali Ditangkap
"Ya mas, masih dalam lidik. Sampai sekarang kita masih kumpulkan alat bukti," jawab Gananta saat dikonfirmasi, Senin (26/4/2021).
Sementara Satiah (40), ibu korban menceritakan bahwa anaknya dikeroyok sekitar pukul 02.00 Wib, Senin (19/4/2021).
Satiah menyebut, awalnya Fattah bersama salah satu temannya mendatangi kampung sebelah tempat tinggalnya itu. Dia bermaksud meluruskan permasalahan, karena ada temannya yang dikeroyok sekelompok pemuda di Jalan Kalimas Baru 3.
"Anak saya awalnya cuma mau nolong temannya yang habis dikeroyok di kampung sebelah. Niatnya itu cuma meluruskan, mau mendamaikan, tapi malah anak saya dikeroyok, diteriakin maling," terang Satiah.
Baca juga: Polisi Didesak Tuntaskan Kasus Pengeroyokan Mahasiswa Stikosa-AWS
"Habis dipukulin itu, warga tau kalau itu anak saya. Terus dipisah (dilerai). Tapi anak saya sudah ndak kuat lagi. Kemudian sama warga dibawa ke Rumah Sakit Al-Irsyad," tambahnya.
Setelah mendapatkan pertolongan medis, lanjut Satiah, anak pertamanya itu dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
"Opnamenya sampai lima hari. Ndak adanya (meninggal dunia) hari Jumat (23/4/2021). Minta doanya ya mas," tutur Satiah.
Baca juga: Mahasiswa Stikosa-AWS Tewas Dikeroyok, Polisi Buru Dua Pelaku Lain
Atas kejadian ini, Satiah berharap kepada pihak kepolisian agar para pelaku yang mengeroyok anaknya segera ditangkap dan mendapat hukuman setimpal.
"Saya ingin pelakunya bisa segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," tandasnya.