jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut kini tengah memperketat pintu masuk.
Pengetatan ini dilakukan bersama TNI/Polri, KKP, Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi dan Dinas Kesehatan Jawa Timur.
Salah satunya memastikan semua pekerja migran Indonesia (PMI) aman dan dilakukan testing maupun isolasi untuk mencegah masuknya mutasi Virus Covid-19 asal India, Inggris dan Afrika Selatan (Afsel).
Baca juga: 87 PMI asal Tulungagung Berangkat ke New Zeeland, Kerja di Kebun Apel
"Pemprov saat ini sangat concern dengan adanya mutasi virus baru dari India, Inggris dan Afsel dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah varian tersebut masuk ke Jatim. Karenanya, kami melakukan isolasi bagi para pekerja migran yang baru datang di Jatim," terang Khofifah, Selasa (4/5/2021).
Ia menjelaskan, sampai hari ini, terdapat 3.636 pekerja migran yang telah diisolasi di Asrama Haji sejak 28 April 2021. Kesemuanya telah dilakukan PCR dan ditemukan 33 orang yang positif Covid-19.
"Bagi yang positif Covid-19 segera kami isolasi di RS Darurat Lapangan Indrapura dan RS Rujukan Covid-19. Sedangkan bagi pasien yang negative akan dilakukan penjemputan oleh kabupaten dan kota masing," terangnya.
Terkait deteksi mutasi, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim juga telah bekerjasama dengan Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga untuk melakukan sequence genetik atau whole genome sequencing sebagai upaya genomic surveilance atau deteksi dini adanya mutasi dari India, Inggris dan Afsel.
"Alhamdulillah, sampai hari ini berdasarkan laporan dari ITD Unair, telah ada 109 sampel dari Jawa Timur yang telah dilakukan sekuensing, dimana 86 sampel telah diunggah ke dalam database genome Covid-19 Internasional GISAID. Dan sampai hari ini belum ditemukan mutasi dari India, Inggris dan Afsel di Jatim," jelas Khofifah.
Baca juga: Lindungi Pekerja Migran asal Jember, Gus Fawait Siap Tuntaskan Perda PMI
Orang nomor satu di Jatim itu juga meminta upaya pencegahan penyebaran mutasi ini bisa dikolaborasikan dengan berbagai pihak.
"Upaya pencegahan mutasi masuk dan menyebar di Jatim membutuhkan kerja keras dari semua fihak, upaya karantina massal, genomic surveilance yang telah dilakukan tentunya masih sangat membutuhkan partisipasi masyarakat dengan patuh protokol kesehatan," harapnya.
Khofifah menambahkan, bahwa pengetatan untuk mengantisipasi masuknya virus baru ini juga diiringi dengan vaksinasi masif yang terus dilakukan Pemprov Jatim.
Berdasar data Dinkes Jatim, untuk vaksinasi dosis pertama tercatat sebanyak 2.003.205 orang dan vaksinasi dosis kedua tercatat sebanyak 1.106.830 orang. Jumlah ini adalah yang tertinggi di Indonesia berdasarkan data Kemenkes RI per 3 Mei 2021
Baca juga: Calon Pekerja Migran Sambat Dipersulit Disnaker Lamongan, Ini Pengakuannya
"Meskipun vaksinasi terus dimasifkan, namun yang terpenting tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena saat ini protokol kesehatan masih terbukti efektif untuk mencegah penularan Covid-19 meskipun sudah bermutasi," pungkasnya.
Untuk diketahui, terdapat ruang isolasi terpusat yakni Asrama Haji Surabaya bagi semua Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 20 hotel di Surabaya untuk semua kedatangan dari luar negeri lainnya.
Sementara itu, 31 PMI asal Kabupaten Ponorogo tiba di Bumi Reog, Selasa ( 4/5/2021) sore.