jatimnow.com - Pengeluaran seseorang saat lebaran bakal berdampak pada keuangan pascalebaran. Untuk mengatasinya, Dosen Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Dina Anggraeni Susesti memiliki lima langkah.
Dina menjelaskan, momen lebaran menjadi langkah bersilaturahmi dengan saudara yang membutuhkan banyak biaya untuk menjamunya. Namun ada lima cara yang bisa menjadi langkah untuk mengelola keuangan pascalebaran.
"Jadi ini mengolah uang yang ada, karena memang gajian itu masih lama," jelas Dina, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Uang Rusak Ternyata Bisa Diganti, Simak Syarat Penukarannya
Lima tips itu dimulai dengan mengevaluasi pengeluaran selama lebaran dengan mengatur kembali pos-pos yang dirasa kurang penting.
"Jadi pengeluaran yang tidak penting ini sering kita lakukan. Bahkan membeli barang yang tidak terlalu penting dan urgent," ungkap Dina.
Baca juga: Kemenkumham Jatim Gelar Rekonsiliasi Data Keuangan dan BMN
Langkah kedua, prioritaskan pengeluaran yang berdasar kebutuhan utama untuk keinginan atau kebutuhan tersier disingkirkan terlebih dahulu. Langkah ketiga, membayar utang atau kewajiban, di mana seseorang cenderung lebih menggunakan kartu kredit untuk berbelanja.
"Sehingga tagihan kartu kredit lebih didahulukan untuk membaya. Jika tidak ada full payment, alangkah baiknya membayar dengan minim payment untuk sementara waktu sampai kebutuhan lainnya dapat tercukupi. Cara seperti itu dapat membantu pemulihan kondisi financial pascalebaran," ucap Dina.
Baca juga: Pelatihan Dasar Fintech 2022 untuk Wujudkan Iklusi Keuangan di Indonesia
Langkah keempat, menjadi smart buyer misalnya membatasi belanjaan harian dengan membuat rincian daftar belanja. Langkah kelima, jika sudah terinci berdasar kebutuhan.
"Dari sini, kita bisa mulai menabung kembali sehingga perekonomian keluarga bisa mencukupi selama menunggu gajian," tutur Dina.