jatimnow.com - Dua pelaku pengeroyokan hingga menyebabkan M Vito Zakaria (18), warga Siwalankerto V-F Kampung Baru, Surabaya hingga tewas telah ditangkap dan ditahan.
Kedua tersangka bernama Akbar alias Tanjung (19), asal Rungkut, Surabaya yang sehari-hari bekerja sebagai waiters hotel dan Arif (18) warga Wonocolo, Surabaya yang masih seorang pelajar kelas X SMA. Keduanya ditangkap Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.
"Kedua tersangka kami amankan dari rumahnya masing-masing. Mereka juga mengakui perbuatannya," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ambuka Yudha, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Duduk Perkara Pengeroyokan Saksi Paslon Jimad Sakteh di Sampang
Ambuka menyebut bahwa kedua pelaku memukuli korban menggunakan tangan kosong.
"Memang dilakukan dengan tangan kosong, tetapi kepala korban sempat dibenturkan. Benturan itulah yang membuat fatal hingga berujung kematian," ungkap dia.
Para pelaku melakukan aksi pengeroyokan dengan sadar, tidak terpengaruh alkohol maupun narkoba. Selain dua pemuda itu, masih ada dua pelaku lain yang kini masih diburu.
Baca juga:
- Pemuda di Surabaya Ditemukan Tewas dalam Kamar Kos, Diduga Dibunuh
- Pemuda di Surabaya Tewas dalam Kamar Kos itu Dikeroyok, Dua Pelaku Ditangkap
- Sebelum Ditemukan Tewas, Pemuda di Surabaya itu Diduga Terlibat Tawuran
"Masih ada dua pelaku yang masih kita kejar, di antaranya ST dan RR. Sudah kami tetapkan dalam DPO," beber dia.
Ambuka menjelaskan bahwa peristiwa tersebut diduga dipicu balas dendam. Di mana awalnya teman pelaku berinisial B (19) dipukul oleh korban dan temannya.
"Dia (B) mengadu ke teman-temannya kemudian membalas korban," jelas dia.
Namun dari hasil penyelidikan, tidak hanya korban Vito yang menjadi korban. Sebab temannya juga mengalami luka-luka, tetapi tidak sampai meninggal dunia.
Baca juga: Respons KPU Jatim soal Tewasnya Saksi Paslon Jimad Sakteh di Sampang
"Luka berat dan sedang dirawat di rumah sakit," sambung Ambuka.
Sementara pelaku Akbar mengaku tidak tahu jika permasalahan yang dia bela sebetulnya merupakan kesalahan yang dibuat oleh temannya sendiri.
"Saya membela teman saya (dipukuli). Enggak tahu permasalahannya kalau pemerkosaan," aku Akbar.
Alih-alih menunjukkan rasa solidaritas antar teman, Akbar bersama Arif akhirnya menemui korban dan melakukan pengeroyokan.
"Baru tahu kalau teman saya memperkosa, terus ditawur sama teman cewek itu (termasuk korban). Terus laporan ke kami, kami membalas," ungkap dia.
Baca juga: Pilbup Sampang Memanas, Saksi Paslon Jimad Sakteh Tewas Dikeroyok
Akbar mengaku memukuli korban sebanyak lima kali di bagian punggung dan bibir. Pengeroyokan itu dilakukan para pelaku di Jalan Siwalankerto.
"Setelah dipukuli di lokasi, terus digotong (dibopong) di kamar kos. Meninggalnya di sana. Kalau yang menghantam ketembok kurang tahu siapa," jelas dia.
Hal serupa juga disampaikan pelaku Arif. Dia juga berdalih tidak mengetahui jika temannya telah memperkosa kawan perempuan korban.
"Saya awalnya belum tahu kalau pemerkosaan, karena bilangnya ke kami dia dikeroyok," tambah dia.
Namun mencuatnya kasus pemerkosaan yang dilakukan salah teman pelaku terhadap kawan korban, saat ini masih didalami penyidik.