jatimnow.com – Pemkab Banyuwangi memfasilitasi uji kompetensi (UK) gratis bagi anak-anak muda yang belajar di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) se-Kabupaten Banyuwangi.
UK tersebut meliputi bidang tata rias pengantin, komputer, perhotelan dan bahasa Inggris. Pelaksanaannya dibuka secara virtual oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan dilakukan serentak di 5 titik yang berbeda.
"Bila lulus nanti akan punya sertifikat kompetensi, artinya keahliannya itu terstandar, diakui secara nasional. Sehingga bisa memudahkan anak-anak muda kita untuk masuk ke dunia kerja," ujar Bupati Ipuk dalam siaran pers ke redaksi, Sabtu (29/5/2021).
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
"Tentu syukur-syukur bisa berwirausaha setelah menjalani kursus hingga dapat sertifikat kompetensi ini," imbuhnya.
Bupati Ipuk mengatakan, ke depan pihaknya akan terus memfasilitasi anak-anak muda untuk mengikuti uji kompetensi berbagai bidang keahlian.
"Dengan SDM yang andal, dunia usaha di Banyuwangi juga senang karena mereka mudah mendapatkan talenta terbaik dari Banyuwangi sendiri. Secara bertahap tentu pengangguran akan terus berkurang," papar Bupati Ipuk.
"Kita akan tambah terus anggaran agar semakin banyak bisa memfasilitasi uji kompetensi gratis bagi anak-anak muda," imbuhnya.
Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan, Suratno, penyelenggaraan program ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga belajar di LKP supaya mempermudah mereka mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensinya.
"Seorang warga belajar akan mudah diterima di dunia kerja apabila memiliki kompetensi atau skill. Nah, meskipun mereka sudah lulus menempuh pendidikan di LKP, tapi mereka tidak memiliki surat keterangan kompetensi, maka mereka akan kurang dihargai oleh pimpinan di tempatnya bekerja," tutur Suratno.
Ia memastikan, mereka yang lulus UK dan mendapatkan sertifikat akan lebih mendapatkan pengakuan dan dihargai.
Baca juga: 3.840 Warga Banyuwangi Operasi Katarak Gratis
"Kita ambil contoh, suatu hotel jika mempekerjakan karyawan yang semuanya tersertifikasi, maka status hotel itu akan naik. Sehingga ini menjadi nilai plus bagi standar hotel itu sendiri,” terang Suratno.
"Yang jelas kesempatan lebih terbuka lebar bagi mereka yang lulus UK. Bagi mereka yang belajar di LKP Perhotelan, bisa mencoba memasukkan lamaran ke berbagai hotel. Mereka pun ke depannya berhak menjadi penguji atau pelatih di bidang itu," imbuh Suratno.
Dalam penyelenggaraan program ini, pemkab menggandeng Lembaga Sertifikasi dan Kompetensi (LSK). Total ada 310 orang yang akan mengikuti UK.
Dengan rincian 60 orang di bidang tata rias pengantin, 60 bidang Komputer, 60 bidang perhotelan, dan 130 bidang Bahasa Inggris.
Untuk materi yang diujikan, pada tata rias pengantin adalah merias pengantin dengan tema Mupus Braen Blambangan.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Angkat Motif Jenon, Ini Maknanya
Bidang Perhotelan terkait room attendant, receptionist dan waiter. Bidang Komputer tentang operator komputer muda. Sedangkan bahasa Inggris terkait conversation dan pengerjaan soal-soal.
Ini kali kedua bagi Banyuwangi menyelenggarakan program ini. Sebelumnya, tahun 2020 lalu juga telah dilakukan UK yang pertama, dengan peserta sebanyak 250 orang.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pendidikan Banyuwangi, para siswa belajar yang telah lulus UK tersebut bekerja di tempat-tempat yang berkualitas. Di antaranya di hotel-hotel besar dan kapal-kapal pesiar.
Saat ini terdapat 35 LKP yang aktif di Banyuwangi. Selain bidang tata rias pengantin, perhotelan, komputer dan Bahasa Inggris, juga ada bidang bimbingan belajar, hantaran dan LKP Boga.