jatimnow.com - Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Arief Rahman beserta pengurus melakukan kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Minggu (13/6/2021).
Dalam kunjungan itu tampak hadir Wakil Ketua AMSI Pusat Suwarjono, Badan Pertimbangan AMSI Pusat Dwi Eko Lokononto, Ketua Departemen Organisasi dan Keanggotaan AMSI Pusat Yatimul Ainun.
Kedatangan rombongan AMSI Jatim disambut baik karena langsung ditemui oleh Kepala Bappeda Pemkab Malang Tomie Herawanto, Dirut KEK Singhasari Purnadi, didampingi pengelola David Santoso serta konsultan ahli Dr Harun.
Baca juga: Imigrasi Siap Berikan Pelayanan Terbaik di KEK Gresik
Dalam diskusi awal dibahas soal mekanisme perizinan. Tomie memastikan, Pemkab Malang support penuh mengenai perizinan.
"Untuk urusan perizinan silahkan ditanyakan, kami (Pemkab Malang) kawal penuh hingga ada istilah oss, ojo suwe-suwe (jangan lama-lama)," ungkap Tomie.
Menurutnya, KEK Singhasari merupakan satu-satunya kawasan ekonomi khusus yang ada di Jatim.
"Dengan kedatangan teman-teman AMSI Jatim, kami ingin bersinergi. Berharap poin-poin dalam Rakerwil juga diperjelas. Kami juga akan ajukan ke RPJMD Kabupaten Malang," tambahnya.
Tomie menyebut, dengan dibangunannya KEK Singhasari ini, sektor pengembangan ekonomi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, bahkan hingga nasional bisa ditopang.
Baca juga: JIIPE Salurkan Bantuan untuk Warga Gresik di Sekitar Industri
Kata dia, dukungan media sangat diperlukan untuk pengembangan ke depan. Sebab PP ada batasan waktu tiga tahun, sedangkan saat ini sudah satu tahun.
"Kami titip KEK Singhasari dimasukkan, media bisa membantu KEK, apa yang dibutuhkan (data), kami siapkan," ujarnya.
Merespon rencana baik itu, Pengelola KEK Singhasari David Santoso langsung menawarkan soal klaster media di KEK Singhasari.
"Kalau ada klaster media, rasa-rasanya menarik. Ini bisa MoU, kemudian kita laporkan gubernur. Ini jadi satu-satunya," terang David.
Baca juga: Gali Tanah, Pekerja Proyek JIIPE Temukan Mortir
Klaster media di KEK Singhasari juga berpotensi membuat content factory. Kata David, nanti mengenai konsep bisnis, seperti revenue hingga monetisasi bisa dibahas.
"Kita MoU kan klaster media. Pajak periklanan jika ada di KEK ada tax holiday," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua AMSI Pusat, Suwarjono mengatakan bahwa media digital membutuhkan partner yang paham dan kompeten di bidangnya. Menurutnya, klaster media di KEK Singhasari memungkinkan untuk ditindaklanjuti dan diharapkan bisa berkolaborasi secara maksimal.
"Kita pilih tempat yang SDM bagus. Industri ini bisa dikerjakan di manapun Tim IT, ilustrator, video editor dan konten kreator. Sebagian besar tim saya tidak di Jakarta, secara bisnis tidak sustainable jika seluruhnya di Jakarta. Maka kami cari lokasi yang harga terjangkau," harapnya.