jatimnow.com - Penutupan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen selama Pemberlakukan Pembatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, memberikan dampak pada para pelaku wisata yang terlibat di dalamnya.
Berdasarkan aturan, seluruh destinasi wisata ditutup sementara selama PPKM Darurat. Padahal selama ini Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi favorit.
Untuk meringankan beban, disalurkan bantuan berupa beras kepada 215 pelaku wisata yang berada di kawasan Kawah Ijen, di kantor Kecamatan Licin. Total terdapat 2150 kilogram atau 2,1 ton beras yang disalurkan.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, ditutupnya Kawah Ijen memberikan dampak yang signifikan pada para pelaku wisata di kawasan tersebut. Mulai dari driver trooper, ojek troli, warung, dan pelaku usaha lainnya.
"Mungkin bantuan ini tidak seberapa. Tidak bisa mengganti penghasilan yang hilang karena ditutupnya Kawah Ijen. Tapi ini bagian dari ikhtiar pemerintah untuk membantu para pelaku wisata yang terdampak," kata Bupati Ipuk dalam siaran pers ke redaksi, Selasa (13/7/2021).
"Saya mohon maaf harus ada pembatasan aktivitas masyarakat. Ini situasi sulit. Ini merupakan keputusan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten yang harus diambil agar bisa menekan penularan Covid-19, untuk melindungi masyarakat semua," ujarnya.
Baca juga: 3.840 Warga Banyuwangi Operasi Katarak Gratis
Bupati Ipuk meminta kepada seluruh masyarakat untuk terus bersama-sama selalu taat protokol kesehatan.
"Protokol kesehatannya benar-benar dijaga. Selalu pakai masker. Mari jaga diri dan keluarga masing-masing," ujarnya.
Camat Licin Hartono mengatakan, bantuan ini diberikan kepada warga Licin yang selama ini bekerja sebagai pelaku wisata di Kawah Ijen.
"Pembagian bantuan ini diserahkan dalam 6 sesi, untuk menghindari kerumunan,” kata Hartono.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Angkat Motif Jenon, Ini Maknanya
Salah seorang penerima bantuan, Sahlan mengatakan, ditutupnya Kawah Ijen membuat dia harus bekerja seadanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Mau bagaimana lagi, kondisinya seperti ini," kata Sahlan yang sebelum Kawah Ijen ditutup bekerja sebagai driver troper tersebut.
"Alhamdulilah dapat beras 10 kilogram. Bisa buat makan lebih dari seminggu," tambah pria 57 tahun tersebut.