jatimnow.com - Kondisi pasar yang masih terpantau sepi dari pengunjung di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mengakibatkan harga cabai rawit di Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) mengalami penurunan.
Salah satu pedagang cabai rawit di PIOS, Suwarno menjelaskan sebelumnya harga mengalami kenaikan jelang Hari Raya Idul Adha dan berada di kisaran Rp 60 ribu per kilogram.
"Bahkan saat Idul Adha naik menjadi Rp 65 ribu per kilogram. Tapi setelah itu berangsur turun. Hingga hari ini harga cabai rawit di lapak saya Rp 40 ribu per kilogram," jelas Suwarno, Sabtu (24/7/2021).
Baca juga: Rock Melon asal Blitar Jadi Favorit Pelanggan PIOS
Ia melanjutkan, saat ini stok cabai rawit yang masuk ke pasar induk yang terletak di Benowo, Surabaya itu kebanyakan dari wilayah Madura.
Sementara stok cabai rawit dari Tuban yang kualitasnya lebih bagus masih jarang yang masuk ke PIOS.
"Cabai rawit Tuban kualitasnya lebih bagus. Tapi barangnya saat ini sedang susah didapat. Saya kemarin sempat punya tapi jumlahnya tidak banyak," papar dia.
Baca juga: Dapat Harga yang Bagus, Petani Gresik Ingin Pasok Hasil Panen Semangka ke PIOS
Setelah kehabisan stok cabai rawit Tuban, Suwarno mendatangkan dari petani Madura untuk mengisi lapaknya agar para pelanggannya tetap mendapatkan kebutuhan tanaman yang memiliki rasa pedas itu.
"Agar para pelanggan tidak kecewa, saya datangkan cabai rawit dari Madura," ujar Suwarno.
Dijelaskannya, karakter cabai rawit Madura ini menurut Suwarno punya perbedaan dengan Tuban. Pertama ukuran bentuknya yang lebih besar dari cabai rawit asal Tuban. Untuk rasa, cabai rawit asal Tuban masih lebih kuat.
Baca juga: Jadi Favorit Warung Penyetan, Mentimun Lalap di PIOS Penuhi Pasar Tradisional
"Kalau ukurannya lebih besar cabai rawit Madura, tapi secara rasa masih pedas cabai rawit Tuban," tandasnya.
Berita ini kerjasama antara Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) dengan jatimnow.com