jatimnow.com - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) melantik 193 dokter baru. Prosesi pelantikan dokter baru dilaksanakan selama 2 hari, Rabu-Kamis (4-5 Agustus 2021) di aula kampus di tersebut.
Sebanyak 20 diantaranya, adalah mahasiswa yang terjun langsung dalam penanganan Covid-19 sebagai edukator, vaksinator dan perawat pasien, baik di RSUD dr Soetomo dan RS Unair.
Rangkaian pelantikan dilaksanakan secara hybrid. Pada hari pertama, 20 orang hadir offline dan 76 hadir online. Sedangkan di hari Kamis, 20 dokter baru hadir secara offline dan 77 dokter mengikuti pelantikan online.
Baca juga: Ratusan Dokter Muda Lulusan FK Unair Disebar ke Seluruh Indonesia
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof Dr. dr. Budi Santoso menuturkan, pengetatan serangkaian acara dilakukan untuk mencegah potensi transmisi COVID-19.
"Saat ini kita sedang menjalani PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), maka segala kegiatan di FK Unair juga kami sesuaikan. Semoga ini tidak mengurangi kekhidmatan prosesi pelantikan kepada anak didik kami," terangnya.
Baca juga: Mengenang Almarhum dr Urip Murtedjo, Sederet Jasanya di Dunia Kedokteran
Dalam proses pelantikan itu, Prof Budi berpesan agar para mahasiswa mengamalkan ilmu yang ditempuh di FK Unair sebaik mungkin, mematuhi etik dokter serta membawa nama baik FK Unair. Selain itu, agar para dokter baru ini terus menimba ilmu dan mengambil studi spesialisasi yang dibutuhkan masyarakat.
Dekan yang akrab disapa Prof Bus, ini juga berharap agar para dokter muda ini segera kembali ke masyarakat untuk langkah pengabdian. Terlebih dalam situasi Pandemi COVID-19, keberadaan tenaga kesehatan sangat dibutuhkan.
"Kehadiran dokter saat ini ditungu-tunggu oleh pemerintah dan masyarakat. Manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk terjun ke masyarakat," tegasnya.
Baca juga: FK Unair Siapkan Sistem Perkuliahan Hybrid Penuhi Kebutuhan Dokter TNI
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama RS Unair, Prof. Dr. Nasronudin, berharap supaya para dokter muda memaksimalkan upaya promotif preventif serta kuratif dalam tata laksana COVID-19 dengan edukasi dan vaksinasi. Juga dengan mengeksplor varian-varian baru yang ada. Seperti Varian Alfa dari Inggris, Varian Delta dari India, Varian Beta dari Afrika, Varian Gama dari Brazil bisa ditekan transmisi dan mutasinya.
"Kita harus berusaha supaya virus tidak masuk ke tubuh manusia dengan prokes dan lain sebaiknya. Kemudian bagaimana virus yang masuk itu tidak menimbulkan gejala. Kalau toh menimbulkan gejala, ringan saja jangan berat," terangnya.