Pixel Codejatimnow.com

FK Unair Siapkan Sistem Perkuliahan Hybrid Penuhi Kebutuhan Dokter TNI

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Jajaran FK Unair saat menerima kunjungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Foto: Farizal Tito/jatimnow.com)
Jajaran FK Unair saat menerima kunjungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Foto: Farizal Tito/jatimnow.com)

Surabaya - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) telah menyiapkan sistem perkuliahan hybrid untuk memenuhi kebutuhan dokter di Rumah Sakit (RS) TNI.

Program ini implementasi dari kerjasama yang dilakukan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Unair dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di lingkup RS TNI.

Pembelajaran dokter spesialis hybrid untuk dokter militer ini akan diberlakukan mulai tahun ajaran baru pada April 2022.

Dekan Fakultas Kedokteran UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso menjelaskan, dengan perkuliahan hybrid ini, dokter militer yang sudah ada di rumah sakit milik TNI bisa mengambil program spesialis di FK UNAIR. Namun program PPDS-nya bisa tetap dilaksanakan di rumah sakit milik TNI.

"Mereka menempuh proses PPDS di rumah sakit TNI. Namun untuk proses rekruitmen, penilaian, pelantikan sampai kelulusannya nanti di sini," ujar Prof Budi saat menerima kunjungan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Jumat (5/2/2022) malam.

Baca juga:
Ratusan Dokter Muda Lulusan FK Unair Disebar ke Seluruh Indonesia

Bedanya dengan PPDS biasa, dokter militer ini nantinya tidak akan belajar di RSU dr Soetomo maupun RSUA. Namun di rumah sakit milik TNI yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

"Mereka akan belajar di RS pendidikan Unair hanya di waktu tertentu saja," tambahnya.

Baca juga:
Mengenang Almarhum dr Urip Murtedjo, Sederet Jasanya di Dunia Kedokteran

Saat ini ada 9 program studi spesialis yang sudah siap untuk melakukan pendidikan hybrid ini. Antara lain Prodi Spesialis 1 Jantung, Obgyn, Anastesi dan Pediatri. Selain itu Prodi Spesialis 1 Bedah Saraf, Bedah Umum, Penyakit Dalam dan Radiologi serta Bedah Plastik Rekonstuksi dan Estetik.

"Jumlah prodi spesialis yang yang akan bekerjasama dalam pendidikan ini akan bertambah nantinya. Namun sementara yang sudah siap ada 9," tambahnya.