jatimnow.com – Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Badan Saksi Nasional (BSN) berlangsung di Kantor DPD Partai Golkar Jalan A Yani, Surabaya.
Rakorda diikuti 38 Kepala BSN Partai Golkar kabupaten/kota se Jawa Timur sebagai persiapan menghadapi sekolah saksi menghadapi Pemilu 2024.
Ketua DDP Partai Golkar M. Sarmuji mengatakan, Pemilu Presiden dan Legislatif 2024 memang masih panjang. Tapi harus disiapkan mulai sekarang agar 2024 Golkar menang.
Baca juga: Golkar Siapkan Langkah Pemenangan Subandi - Mimik di Pilbup Sidoarjo 2024
"Ada tiga hal yang harus dilakukan, pertama membangun persepsi positif kepada partai, menyiapkan calon legislatif yang berkualitas dan terakhir menyiapkan saksi yang loyal dan militan," ungkap Sarmuji dalam siaran pers ke redaksi, Senin (30/8/2021).
"Partai telah juga telah melakukan banyak kegiatan mulai dari lomba lomba, sosialisasi melalui medsos dan media cetak, online maupun elektronik serta vaksinasi. Fraksi juga kita minta untuk terjun lapangan. Itu semua dalam kerangka membangun citra positif partai. Semakin baik citra positif, elektabilitas partai akan naik. Bahkan ada yang mengatakan bahwa politik itu adalah persepsi. Tolong setelah ini sampaikan kepada semua Ketua DPD baik yang sudah melakukan atau yang akan melakukan, mulai sekarang harus mencari caleg yang berkualitas," imbuhnya.
Ia juga menyebutkan Golkar membutuhkan saksi TPS yang memiliki loyalitas dan militansi tinggi.
Saksi di Pemilu ini tidak bisa hanya sekedar kita membayar orang yang nilainya hanya Rp 100 ribu atau Rp 200 ribu. Namun diperlukan orang-orang yang betul betul mau berjuang.
Baca juga: Golkar Rekom Eri Cahyadi - Armuji di Pilwali Surabaya 2024: Nitip Amal Jariyah
"Kalau masing-masing dapil ada 4 caleg yang mau bekerja keras, Insya Allah kursi semua dapil akan bertambah," kata Sarmuji
Sementara Kepala BSN Partai Golkar Jawa Timur Hery Sugihono Toegas Utomo menjelaskan rakorda ini diselenggarakan dalam rangka persiapan sekolah saksi yang akan diadakan di setiap kota- kabupaten seluruh Jawa Timur. Sekolah saksi akan dimulai awal Oktober 2021.
"Hakekat pemenangan Pemilu maupun Pilkada itu adalah perebutan suara di setiap TPS, untk itu perolehan suara itu harus di jaga oleh saksi yang Handal," ucap Hery
Baca juga: Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum, Golkar Jatim Tepis Tudingan Kudeta
"Terus terang saya awalnya kawatir akan terjadi benturan dengan Pak Kodrat Sunyoto sebagai Kepala Bapilu. Itu karena saksi ini dulu menyatu dengan Bapilu. Oleh sebab itu kami mohon Pak Ketua DPD dan Paksek untuk terus memberikan bimbingan kepada kami,” terangnya.
Sementara itu Sekretaris DPD Golkar Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak menekankan agar DPD Golkar/kota serius. Kami ini pada Pemilu 2019 menangani saksi.
"Saya minta DPD II jujur. Kalau ditanya bagaimana saksi TPS, jawabnya selalu siap. Tapi ketika di cek lapangan saksi tidak ada. Ironisnya, Ketua DPD II rajin menanyakan uang saksi. Bahkan ada ketua DPD mengatakan kalau Rp 100 ribu, saksi tidak mau. Ini aneh, Ketua DPD kok ngomongnya seperti itu," kata dia.