jatimnow.com - Sebanyak delapan sekolah di Ponorogo, tidak memiliki kepala sekolah. Kekosongan kursi pimpinan sejumlah sekolah itu, dikarenakan adanya kepala sekolah yang sudah memasuki purna tugas.
Kosongnya posisi kepala sekolah terjadi sejak 2020. Delapan sekolah tersebut adalah SMPN 8 Ponorogo, SMPN 2 satu atap Ngebel, SMPN 1 Sambut, SMPN 2 Bungkal, SMPN 1 Ponorogo, SMPN 2 Babadan, SMPN 2 Slahung, dan SMPN 2 Sukorejo.
"Data yang kosong itu ada 8 SMP. Awalnya 7 SMP, tapi hari ini ada kepala sekolah yang purna lagi SMP 2 Sukorejo. Jadi total 8," ujar Kabid Ketenagakerjaan Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo, Sarjono, Kamis (2/8/2021).
Baca juga: 9 Kepala Sekolah di Jember Diperiksa Kejari, Diduga Korupsi Dana BOS
Menurut Sarjono, kepala sekolah yang posisinya kosong dijabat oleh kepala sekolah dari SMP lain. Solusi ini merupakan kebijakan dari Dindik Ponorogo.
"Contohnya seperti SMPN 3 Ponorogo, Plt nya dari SMPN 1 Babadan," terangnya.
Baca juga: Oknum Kepsek dan Guru Berselingkuh di Sumenep Diajukan Pemberhentian Sementara
Tak sembarang kepala sekolah yang bisa merangkap jabatan. Dindik memilih mereka yang berpotensi dan berkompetensi untuk memimpin dua sekolah sekaligus.
"Ya kalau tidak berkompenten akan kacau. Karena otomatis beban tugas bertambah," jelas Sarjono.
Baca juga: Oknum Kepsek di Sumenep Diduga Selingkuh dengan Guru, Suami Lapor Polisi
Kekosongan pimpinan sejumlah sekolah akan segera teratasi dengan adanya enam orang lulus diklat kepala sekolah. Dalam waktu dekat, Dindik akan menyerahkan nama siapa saja calon kepala sekolah tersebut ke bupati dan BKD.
"Insyallah akhir minggu ini sudah berikan nama. Akan disodorkan ke bupati dan BKD. Nanti di pertimbangkan siapa yang layak menduduki," Pungkasnya.