jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menargetkan ribuan pengusaha baru bakal terlahir di tengah Pandemi Covid-19 dengan program inkubasi.
"Pandemi kita jadikan momentum untuk mencetak pengusaha baru secara mandiri. Ke depan kami targetkan bisa mencetak sekurang-kurangnya 50 persen wirausahawan baru dari pembinaan terhadap 4.300 warga di Kota Mojokerto," kata Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat membuka pelatihan inkubasi wirausaha jajanan tradisional, Senin (20/9/2021).
Walikota yang akrab disapa Ning Ita itu menyebut, di balik banyak sektor usaha yang terpuruk akibat pandemi, justru menjadi peluang baru untuk memunculkan wirausahawan atau entrepreneur-entrepeneur baru.
Baca juga: Komuniatas Wirausaha di Lamongan Gelar Bisnis Visit ke Apparel Allegiant
Namun demikian diperlukan edukasi dan pendampingan yang tepat agar mereka dapat menyesuaikan diri dan memiliki kreativitas untuk membangun bisnis baru.
"Dan yang terpenting, mereka juga kita bekali strategi penjualan agar omset para pemula ini bisa melejit saat memulai bisnis barunya," ungkap dia.
Tak main-main, Ning Ita bertekad menjadikan Kota Mojokerto sebagai Kota UMKM, yang akan mendukung potensi wisata sejarah dan budaya.
Dia berharap wirausahawan dapat tumbuh menjadi UMKM/IKM/UKM dengan daya saing tinggi dan memiliki keunikan bernilai jual. Dia juga ingin pengusaha lokal ini nantinya menjadi tuan rumah di kotanya sendiri.
"Jika sekarang usaha alas kaki kita sudah mendapat pengakuan secara nasional dan internasional, ke depan saya ingin ribuan wirausahawan baru yang kita gembleng saat ini dapat memunculkan ikon produk baru dari Kota Mojokerto," harapnya.
Untuk mewujudkan itu, lanjut Ning Ita, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan telah menggelontorkan pundi APBD yang tak sedikit jumlahnya.
Program pemberdayaan itu disinergikan dengan program pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan amanah Inmendagri selama Pandemi Covid-19.
Selanjutnya masing-masing kelompok yang lulus inkubasi teknik akan diberikan bantuan peralatan dan perlengkapan yang di anggarkan melalui dana kelurahan sebagai stimulus untuk memulai usaha baru.
"Tujuannya selain agar masyarakat bisa bertahan di tengah pandemi sekaligus menghadirkan wirausaha baru yang mampu menggerakkan roda perekonomian daerah," jelas dia.
Baca juga: Usaha Tas Jali Pasutri Asal Ponorogo Sukses, jadi Lapangan Kerja Puluhan Warga
Menurut Ning Ita, jenis usaha yang potensial dikembangkan masyarakat, seperti makanan dan minuman, aksesoris dan kerajinan kekhasan setempat menjadi modal membangkitkan perekonomian di masa Pandemi Covid-19.
"Kita harus optimis dan bangkit ditengah pandemi. Tak hanya optimis menyasar sektor UMKM dan IKM, Pemkot juga berencana mengelola sektor pariwisata berbasis sejarah budaya kerajaan majapahit," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan pihaknya terus all out menggembleng wirausahawan baru melalui sejumlah inkubasi.
"Hampir setiap hari kita melakukan inkubasi wirausaha, bahkan hari ini kita melaksanakan 5 pelatihan secara serentak di tiga lokasi berbeda. Diantaranya pelatihan bordir, sulam pita, pelatihan batik, pelatihan pembuatan aneka kripik, pelatihan aksesoris dan pelatihan pembuatan cake," ungkapnya.
Tak berhenti disitu saja, lanjut Ani, besok juga akan ada inkubasi pelatihan pembuatan minuman kopi dan coklat, bakery serta pembuatan jajanan non beras dan pelatihan pembuatan sepatu.
"Bulan berikutnya, sudah kita agendakan untuk pelatihan pembuatan frozen food, produk daur ulang dan kerajinan dari goni," ujarnya.
Baca juga: Manfaatkan Limbah, Warga Banjarkemantren Sidoarjo Produksi Mebel Enzonecraft
Ia menjelaskan, seluruh peserta inkubasi ini dikelompokkan masing-masing menjadi 5 hingga 10 orang per kelompok dengan didampingi oleh 1 orang pendamping. Peserta akan dilatih mulai menghitung harga jual, produksi, pemasaran, hingga branding.
"Untuk pendamping kita ambil yang memiliki pengalaman di bidang nya, sehingga memahami kesulitan dan kendala jatuh bangunnya wirausahawan baru," tegasnya.
Masih kata Ani, sesuai petunjuk Wali Kota, Tahun 2021 ini, terdapat bantuan per kelompok berupa peralatan dan perlengkapan untuk memulai usahanya dari rumah.
"Dan Tahun 2022 nantinya, ibu walikota akan memberikan pengembangan peralatan dan perlengkapan bagi yang usahanya makin eksis serta fasilitasi penjualan dengan menyiapkan pujasera di masing-masing kelurahan," pungkasnya. (ADV)