BNPB: Sebanyak 2.203 Bencana Terjadi Sampai 30 Oktober 2021

Minggu, 31 Okt 2021 08:18 WIB
Reporter :
REPUBLIKA.co.id
ilustrasi

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 2.203 bencana alam terjadi di Indonesia terhitung sejak 1 Januari hingga 30 Oktober 2021. Kejadian bencana alam yang paling banyak terjadi berupa banjir.

Lalu, puting beliung, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan. Mayoritas bencana alam tersebut terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Aceh.

Berdasarkan data BNPB, dikutip Minggu (31/10/2021) dini hari, bencana banjir ada 891 kejadian, puting beliung 587 kejadian, tanah longsor 406 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 258 kejadian. Selanjutnya, bencana gempa bumi tercatat 26 kejadian, gelombang pasang dan abrasi 22 kejadian, serta kekeringan 22 kejadian.

Baca juga: Pemprov Jatim - BNPB Boyong Bantuan ke Pulau Bawean

Ribuan bencana alam tersebut menyebabkan 6,63 juta orang menderita dan mengungsi, sebanyak 13.031 orang luka-luka, 549 orang meninggal dunia, dan 74 orang hilang.

BNPB juga mencatat ada 134.587 rumah rusak dengan rincian 17.007 rumah rusak berat, 24.035 rumah rusak sedang, 93.545 rumah rusak ringan.

Selain itu, sebanyak 3.597 fasilitas publik juga mengalami kerusakan yang meliputi 1.446 fasilitas pendidikan, 1.798 fasilitas peribadatan, dan 353 fasilitas kesehatan. Kemudian, terdapat pula 502 kantor dan 359 jembatan rusak.

Baca juga: Pj Gubernur Jatim, Kepala BNPB dan Bupati Gresik Tinjau Korban Gempa di Bawean

Kepala BNPB Ganip Warsito menegaskan pentingnya peringatan dini dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, terutama dampak yang ditimbulkan akibat La Nina. Fenomena La Nina diprakirakan akan bertahan sampai Februari 2022.

\

Dia menyampaikan, peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG menjadi salah satu referensi untuk ditindaklanjuti di lapangan. Bahkan, BNPB memasang 27 alat peringatan dini bencana tanah longsor untuk membantu pengambilan keputusan proses evakuasi masyarakat. Alat tersebut masih terus ditambah hingga menjangkau ke seluruh pelosok Nusantara yang berpotensi bencana.

Dalam waktu dekat penambahan alat untuk beberapa wilayah aliran sungai di Jawa Timur dan Jawa Tengah akan dilakukan penambahan sebanyak tujuh unit alat.

Baca juga: Digelontor Rp250 Juta, BPBD Ponorogo Atasi Kekeringan dan Karhutla

Lihat Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler