Ponorogo - Emak-emak dari Kelurahan Patihan Wetan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo sukses mendapatkan penghasilan dengan cara budidaya tanaman hidpronik.
Para ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) Patih Lima Hijau itu menanam sayur seperti selada air, bayam merah hingga kangkung.
Salah satu anggota KWT, Farida menjelaskan kegiatan bercocok tanam hidroponik sudah dilakukan sebelum Pandemi Covid-19 dengan tujuan mengisi waktu luang.
Baca juga: Pj Wali Kota Probolinggo Bakal Kembangkan Melon Hidroponik di Lahan Aset Pemkot
Ia meneruskan, para anggota KWT dari berbagai kalangan seperti guru dan karyawan perusahaan.
"Kini anggota tambah banyak dan hasil panen meningkat. Tambah gayeng juga saat bercocok tanam hidroponik ya," katanya, Rabu (3/11/2021).
Sebelumnya, hasil tanaman hidroponik dikonsumsi secara pribadi oleh anggota KWT. Namun seiring berjalannya waktu, hasil panen melimpah hingga dijual ke pasar.
Baca juga: Pasutri di Lamongan Sukses Usaha Hidroponik Sayur Mayur, Simak Kiat-kiatnya!
Mereka memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp untuk menjual hasil panen dan para anggota mengantarkannya ke pembeli.
"Semua sekarang serba online. Cukup dibuat status WhatsApp, ada juga yang menjual via Facebook. Sekreatif anggota juga sih biar mendapatkan tambahan," terangnya.
Untuk harga tanaman hidroponik, ia mengaku cukup beragam.
Baca juga: 3 Jurus Jitu, Melon Hidroponik, Kalahkan Arema FC
"Harga kami banderol per kilogramnya mulai Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu," pungkasnya.