Surabaya - Genap berusia 60 tahun pada September 2021 lalu, UK Petra menerima satu unit bus operasional, sebagai kado dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Tak hanya itu, secara bersamaan juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Ekosistem Keuangan Perguruan Tinggi, Kamis (11/11/2021).
Penyerahan bus dilakukan secara simbolis di gedung Q kampus UK Petra, bersamaan dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).
Baca juga: Mahasiswa UK Petra Surabaya Lompat dari Gedung, Dikenal Baik dan Aktif
“Kami sangat berterima kasih untuk hadiah istimewa dari BNI. Kapasitas tiap bus terdiri dari 25 penumpang. Rencananya bus ini akan kami gunakan untuk membantu transportasi mahasiswa khususnya di daerah Barat agar mahasiswa tidak perlu membawa mobil pribadi jika ke kampus UK Petra," ujar Prof Dr (HC) Rolly Intan, selaku Direktur Eksekutif Yayasan Perguruan Tinggi Kristen (YPTK) Petra, sebagaimana keterangan yang diterima redaksi, Jumat (12/11/2021).
"Sehingga dapat menjadi solusi untuk kondisi traffic yang sering terjadi macet di daerah Siwalankerto,” imbuhnya.
Sebelum proses penyerahan, Rektor UK Petra Prof Dr Ir Djwantoro Hardjito bersama Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, menandatangani Memorandum of Understanding mengenai kerja sama kegiatan yang bisa di lakukan bersama-sama. Seperti penyelenggaraan kolaborasi riset, pengembangan sumber daya, penyelenggaraan kegiatan ilmiah, kajian ilmiah, seminar, lokakarya, peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia hingga penyediaan layanan jasa perbankan.
Bus yang memiliki kapasitas bahan bakar mencapai 100 liter ini, akan dilengkapi dengan aplikasi bernama Shuttle Bus UKP, yang dipelopori oleh Kevin Jonathan, dan Michelle Christiana Chandra, mahasiswa Prodi Informatika UK Petra.
Harapannya aplikasi ini akan memudahkan para mahasiswa UK Petra. Mahasiswa nantinya cukup melakukan pendaftaran kursi terlebih dahulu. Kemudian bisa memilih jam keberangkatan sesuai dengan kebutuhan, jika akan menaiki bus, mahasiswa cukup menunjukkan QR Code-nya.
Baca juga: Mahasiswa UK Petra Surabaya Diduga Bunuh Diri, Ini Kata Pihak Kampus
“Saat ini kami sedang melakukan pengembangan pemantauan rute atau tracking posisi bus sedang berada di mana. Kami sedang proses menyelesaikan aplikasinya,” jelas Djwantoro.
“Saya sangat berterima kasih untuk jalinan kerja sama yang baik dengan YPTK Petra, apalagi dengan salah satu kampus terbaik di Jawa Timur. Kami sebagai bank BUMN siap melakukan kolaborasi untuk mendukung Kampus Merdeka bersama UK Petra sesuai dengan arahan pak menteri," ujar Sis Apik Wijayanto di kesempatan yang sama.
Setelah proses pemotongan pita dan penyerahan Giant Key, dilakukan peninjauan bus dan mengajak para tamu undangan untuk mencoba rute perjalanan singkat mengelilingi gedung Q, kampus UK Petra.
Sebelumnya pada tahun 2019, BNI memberikan Laboratorium Bahasa UK Petra yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan ujian Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK).
Baca juga: Mahasiswa UK Petra Surabaya Tewas Diduga Lompat dari Gedung Kampus
Laboratorium ini berisi komputer yang dilengkapi dengan headphone dapat digunakan berlatih speaking, suara dapat direkam dan diputar ulang untuk mendengar pelafalan yang diucapkan.
Reporter: Shella Shofiyannajah