Jumlah Balita Stunting di Surabaya Masih Tinggi, DPRD Minta Pemkot Kerja Keras

Kamis, 25 Nov 2021 07:55 WIB
Reporter :
Ni'am Kurniawan
Ajeng Wira Wati serahkan bantuan ke keluarga balita stunting di Surabaya

Surabaya - Wakil Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati mendatangi Rt 05 Rw 02, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, untuk menengok kondisi balita stunting.

Kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat balita dengan nama Surya itu juga menderita down syndrome.

Dalam kunjungannya, Ajeng didampingi Kasi Kecamatan, Kepala Kelurahan, Ketua RW dan Ketua RT, sekaligus membagikan paket sembako, vitamin, dan susu kepada keluarga Sriasih.

Baca juga: Program Makan Siang Gratis Diminta Libatkan UMKM di Surabaya

Menurut Ajeng, saat ini kasus Stunting di Kota Pahlawan masih tinggi bahkan berada di angka ribuan.

"Memang tidak semua stunting bersamaan dengan disabilitas dan down syndrome. Tetapi tetap harus diantisipasi apalagi ada efek baby boom saat Pandemi Covid-19," kata Ajeng, Kamis (25/11/2021).

Ia menegaskan perlu adanya sinergitas antar OPD dalam penanganan stunting di Surabaya. Sehingga tidak hanya Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya dan kelurahan yang harus kerja keras.

Baca juga: Usulan DPRD Untuk Kemajuan Pendidikan Surabaya

Apalagi keterpurukan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 mengancam kurangnya asupan gizi bagi para balita di Surabaya.

\

"Kasus stunting dengan disabilitas di masa pandemi saya harap tidak terpinggirkan. Pemkot harus perkuat kinerja, harus tetap diperhatikan. Kegiatan monitoring dari kader kesehatan saya harap tetap maksimal di masa pandemi," tegas politisi Gerindra itu.

Ajeng menyarankan kepada Pemkot Surabaya untuk lebih kerja keras menangani stunting di Surabaya. Jika perlu turun langsung di setiap kelurahan untuk mengedukasi para ibu.

Baca juga: DPRD Ingin Pengembangan RS Surabaya Selatan Dipercepat

Sehingga, terlepas asupan gizi dan permakanan yang disupport pemerintah, para ibu bisa mendapat edukasi yang cukup tentang pola asuh dan pencegahan stunting di Surabaya.

"Kasus stunting bisa diminimalisir dengan pendekatan keluarga. Dengan pentingnya merencanakan kehamilan, memperhatikan asupan gizi bumil dan memberikan ASI 2 tahun," tandasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler