Kota Batu - Dinas Pariwisata Kota Batu berkomitmen mengembangkan potensi wisata Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, khususnya peternakan susu sapi.
Untuk itu Dinas Pariwisata menggelar Festival Susu Sapi Brau 2021, Selasa (30/11/2021). Meski acara tahunan ini sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19, antusias masyarakat masih cukup bagus.
Hal tersebut tampak saat melihat beberapa stan yang menjajakan produk turunan susu sapi berupa permen susu, stik susu, pia susu, keripik susu, labu susu dan sebagainya. Bahkan produk olahannnya ada yang tembus hingga Itali.
Baca juga: 3 Desa Wisata Jatim Borong Penghargaan ADWI 2024 dari Kementerian Pariwisata
Selain itu, dalam festival juga ada beberapa perlombaan yaitu lomba kebersihan lingkungan, lomba kebersihan kandang, lomba ikon tematik, lomba milenial digital kontes, kreasi masakan bahan susu dan lomba kreasi oleh-oleh berbahan susu yang diikuti masyarakat setempat.
Tarian 'Sapi Brau' karya Winarto Ekram menjadi pembuka acara. Tarian ini sangat lucu dan menggemaskan. Sebab yang membawakan tarian itu anak-anak setempat dengan menggunakan kostum sapi dan topeng sapi selama beberapa menit.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengapresiasi kegiatan ini. Komitmen dan kesungguhan untuk menciptakan destinasi-destinasi wisata desa harus terus digelorakan.
"Agar bisa terwujud dengan baik butuh sinergitas dan kolaborasi secara bersama antara masyarakat, desa dan pemerintah. Dusun Brau adalah tempat yang luar biasa, jumlah sapi perah lebih banyak dari jumlah penduduknya," paparnya.
Brau merupakan dusun yang berada di lereng pegunungan sehingga memiliki pemandangan cukup indah dan berhawa sejuk, tentu bisa menjadi dambaan para wisatawan dari luar daerah.
"Dengan melihat potensi yang ada, pemerintah akan terus meningkatkan program pengembangan desa wisata. Salah satunya dukungan infrastruktur dan pembangunan patung-patung sapi ikonik," imbuh dia.
Punjul juga berharap pengembangan nanti tidak hanya Dusun Brau, tapi menyeluruh di Desa Gunungsari. Karena ada beberapa obyek wisata lainnya seperti Goa Pandawa, Kampung Papua, Paralayang hingga petik mawar.
Baca juga: AATP Ditarget Rampung Desember, Pj Bupati Pasuruan Promosikan Amphiteater
"Itu yang harus disinkronisasi sehingga bisa menjadi wisata terintegrasi. Terlebih kegigihan masyarakat untuk menuju ke sana sangat tinggi," tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq menegaskan jika kegiatan ini merupakan program percepatan untuk mewujudkan desa wisata di Kota Batu.
"Intinya bagaimana dinas mendorong khususnya pengembangan destinasinya serta SDM para pengelolanya. Bila sudah tercipta tinggal membuat event-nya yang lebih meriah demi menarik perhatian wisatawan," ujar dia.
Untuk SDM, pihaknya sudah menggelar peningkatan kompetensi kepada para pengurus desa wisata yang ada di Kota Batu. Lalu untuk pengembangan wisata beberapa pembangunan infrastruktur terus dilaksanakan.
Baca juga: Kemenpar Dorong Penerbangan Rute China - Banyuwangi
"Seperti pembangunan patung sapi mulai ujung barat hingga timur Brau. Lalu akses jalan untuk mempermudah aktivitas warga atau wisatawan juga terus dilakukan," tegasnya.
Konsep ke depan yaitu Brau akan jadi destinasi wisata terpadu dengan memadukan peternakan, pertanian dan olahan susu.
"Saya optimis ini akan terwujud dan bisa menjadi destinasi unggulan sehingga bisa meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat. Brau sekarang sudah berbeda dengan Baru yang dulu, semakin maju dan sejahtera," tandasnya. (ADV)