Bangkalan - Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid yang tergabung dalam P4NJ (Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid) Kabupaten Bangkalan, menggelar doa bersama atau tahlil dan istigasah untuk korban erupsi Gunung Semeru.
"Selain istigasah untuk keselamatan bangsa Indonesia, juga lebih khusus diperuntukan bagi masyarakat yang menjadi korban musibah bencana Gunung Semeru," ujar Ketua P4NJ Kabupaten Bangkalan Muhammad Saleh, Minggu (5/12/2021) malam.
Acara tahlil dan istigasah P4NJ digelar di daerah Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan. Acara yang pertama kali diselenggarakan setelah meredanya virus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan ini dihadiri para alumni santri dan simpatisan Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo yang tinggal di Bangkalan. Seperti dari wilayah Kecamatan Galis, Blega, Kwanyar, Sepulu, Tanjungbumi serta dari wilayah kecamatan lainnya.
Baca juga: Kisah Gempa Lokal saat Belanda Memenjarakan KH Asad Samsul Arifin
Baca juga: Haul dan Harlah ke-71 Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo Ditunda
Doa bersama ini dipimpin KH Fahmi Abdul Haq Zaini atau lebih akrab disapa Gus Fahmi, salah satu anggota Majelis Pengasuh Ponpes Nurul Jadid.
Selain memimpin doa, KH Fahmi juga menyampaikan pesannya kepada para alumni Ponpes Nurul Jadid yang tergabung dalam organisasi P4NJ, untuk menjadi perwakilan dakwah pesantren di masyarakat.
Baca juga: Usai Berbagi Ilmu, Anak Jokowi Salat Jumat di Ponpes Nurul Jadid
"Beliau (KH Fahmi) juga berpesan kepada P4NJ mampu menjadi solusi kepada sesama alumni melalui potensi yang ada dan jejaring antar alumni yang tersebar di tengah masyarakat," tambah Muhlis, Sekretaris Panitia tahlil dan istigasah P4NJ Bangkalan.