Pixel Codejatimnow.com

Wabah Virus Corona

Haul dan Harlah ke-71 Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo Ditunda

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Kepala Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid
Kepala Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid

jatimnow.com - Penyebaran Virus Corona (Covis-19) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia membuat Haul dan Harlah ke-71 Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo ditunda.

Kepala Pesantren Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid mengatakan, selain penundaan tersebut, wali santri maupun tamu tidak diperbolehkan masuk atau berkunjung ke Ponpes Nurul Jadid.

Ia menambahkan, keputusan itu atas nama keluarga Ponpes Nurul Jadid, juga sesuai perkembangan saat ini dan memperhatikan beberapa surat edaran yang masuk ke semua ponpes.

Seperti Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Nomor: SR.03.04/II/55/2020 dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor: B-574.1/DJ.1/HN.01/03/2020.

Serta Surat Edaran Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah (PPRMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nomor: 835/A/PPRMI/SE/III/2020 tentang pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19), maka kami pengurus Ponpes Nurul Jadid memberitahukan sejumlah hal.

"Pertama, peringatan Haul dan Harlah ke 71 Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sedianya akan dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 22 Maret 2020 ditunda sampai dengan waktu yang belum ditentukan," terang KH Abdul Hamid Wahid, Senin (16/3/2020).

Kedua, tamu untuk sementara diimbau tidak berkunjung ke Ponpes Nurul Jadid mulai hari Senin, 16 hingga 30 Maret 2020. Hal-hal yang perlu dikomunikasikan dapat menghubungi call center 08883077077. Ketiga, wali santri dimohon untuk tidak mengunjungi atau memgirim putra putrinya dalam waktu yang sama.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Wali santri yang hendak mengirim bekal ke putra putrinya diharap melalui transfer bank dan dapat melakukan komunikasi melalui wali asuh, wali kelas dan media informasi yang telah disediakan pesantren," tuturnya.

KH Hamid mengucapkan syukur karena para pengurus pesantren, guru sekolah mulai dari tingkat PAUD, TK hingga Dosen Universitas Nurul Jadid maupun santri dan mahasiswa tidak terkena wabah Virus Corona.

"Syukur alhamdulillah tidak ada. Dan mudah-mudahan jangan sampai terjadi. Untuk kegiatan belajar mengajar juga seperti biasanya," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona, di setiap pintu masuk pesantren selain dijaga petugas keamanan, juga disiagakan petugas medis.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

"Untuk mengecek setiap orang yang masuk termasuk guru-guru yang masuk ke dalam pondok," tuturnya.

Ia melanjutkan, rencana Haul dan Harlah ke 71 Ponpes Nurul Jadid akan dilaksanakan ketika situasi wabah Virus Corona dinilai sudah mereda dan aman. Sebab Haul dan Harlah Ponpes Nurul Jadid biasanya dihadiri ribuan wali santri maupun para alumni ponpes dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Indonesia.

"Kan ada santri maupun alumni dari daerah-daerah zona merah seperti Bali, Yogyakarta. Kan susah juga mereka tidak boleh datang. Oleh karena itu haul dan harlah ditunda, untuk lebih mengutamakan kesehatan para santri, guru, pengurus serta tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," tambahnya.