Surabaya - Puluhan anak di bawah umur di kota Surabaya membawa senjata tajam seperti celurit, parang hingga sabuk gir motor, hendak melakukan tawuran. Mereka berada di permukiman Tanjungsari, Kecamatan Sukomanunggal, pada Jumat (17/12/2021) malam hingga Sabtu (18/12/2021) dini hari. Namun, aksi mereka berhasil dihalau warga.
Gerombolan anak ingusan itu juga terpantau kamera CCTV milik warga di Tanjungsari gang IV. Mereka naik puluhan sepeda motor dan ada juga yang berlari sambil membawa berbagai jenis senjata tajam (sajam).
Aksi puluhan anak-anak itu dihentikan warga, ketika mereka berlari ke arah Tanjungsari gang VI. Warga yang melihat aksi anak-anak yang kebanyakan bukan dari kampung Tanjungsari, langsung dihalau, dikejar dan diamankan senjata tajamnya.
Baca juga: Tawuran Sarung Marak di Bangkalan, Polisi Amankan 7 Pemuda
"Koen arek endi. Koen ojok nggawe resek nang kampung kene yo. Ojok jak-jak kampung kene yo. (Kamu anak mana. Kamu jangan membuat gaduh di kampung sini. Jangan membuat rusuh di kampung sini)," ujar salah satu warga yang menghalau anak-anak yang hendak tawuran.
Anak-anak yang dihalau warga itu mengaku dari berbagai kecamatan di Surabaya seperti, Kebraon, Balasklumprik, Kalijudan hingga dari Kupang Kecamatan Sawahan.
"Kulo lare (saya anak) Kebraon, Pak," kata anak yang dimankan warga.
"Kulo lare (saya anak) Balasklumprik, Pak," jawab anak lainnya.
"Kulo ndugi mriki mbantu mawon pak. Terose ten mriki diserang kelompok liane. (Saya datang ke sini hanya untuk membantu pak. Katanya di sini diserang kelompok lainnya)," ujar salah satu anak yang berasal dari luar kampung Tanjungsari.
Ada juga anak yang bukan berasal dari kampung Tanjungsari tapi kos bersama orang tuanya di Tanjungsari. "Wong tuwo kulo kos ten Tanjungsari Gang V. (Orang tua saya kos di Tanjungsari Gang V)," jawab salah satu anak yang diamankan warga.
Baca juga: Video: Polisi Amankan 160 Pesilat yang Terlibat Tawuran
Warga dan pemuda mengeler anak-anak dibawah umur itu untuk menunjukkan senjata yang dibawahnya. Ternyata, ada sebuah potongan besi hingga sabuk gir motor yang di sembunyikan di sebuah gang.
Mereka kemudian disuruh duduk dan berbagai sajam diamankan. Dan mendapatkan arahan dari pemuda dan warga.
"Koen arep dadi opo le nggowo ngene. Arep dadi jagoan ta?. Nek pingin dadi jagoan, melok aku ta urui dadi jagoan seng apik. Nggak koyok model ngene iki. (Kamu mau jadi apa nak membawa ini (sajam). Mau menjadi jagoan?. Kalau ingin jadi jagoan,ikut saya dan saya ajarkan menjadi jagoan yang baik. Bukan dengan cara seperti ini)," kata warga saat memberikan pengarahan ke anak-anak yang diamankan warga.
Belum selesai memberikan arahan, tiba-tiba dari arah perumahan Darmo Satelit Utara, datang gerombolan lainnya mengendarai sepeda motor sambil berteriak dan mengabarkan ada kelompok lain yang akan menyerang ke kampung Tanjungsari.
Baca juga: Kapolres Lamongan Janji Tuntaskan Kasus Konvoi Pesilat yang Lukai 3 Warga
"Weh..ayo..., onok seng arep nyerang mrene. Hai, ayo (bersiap) ada yang mau menyerang ke sini," teriak mereka.
Meski kalah jumlah dengan gerombolan anak-anak dari luar kampung, Warga dan beberapa pemuda Tanjungsari berusaha menghalau mereka agar tidak terlibat tawuran di kawasan perumahan Darmo Satelit.
Sebagian dari mereka tetap nekat berangkat, dan sebagian lagi mereka masih diamankan warga.
"Wes ojok melok-melok koen. Nang kene ae. (Sudah jangan ikut-ikutan kamu. Tetap berada di sini," kata salah satu pemuda Tanjungsari.