Ponorogo - Empat dari 11 proyek pengerjaan jembatan di Kabupaten Ponorogo, urung tuntas pada 2021. Pemenang lelang pun diputus kontrak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPK) Henry Indra Wardhana menjelaskan, pada 2021 ada 11 titik lokasi pembangunan jembatan.
"Kita pada 2021 ada 11 titik pekerjaan jembatan. Ada 4 jembatan yang akhirnya terpaksa putus kontrak. Batas akhir tahun tidak selesai," ujar Henry Indra Wardhana, Jumat (7/1/2022).
Baca juga: DPU Bina Marga Lamongan Diminta Sigap Bangun Jembatan Tiwet yang Ambruk
Empat jembatan yang tidak selesai pembangunannya adalah Jembatan Mijil, Desa Grogol, Sawoo; Jembatan Desa Bajang, Kecamatan Balong; Jembatan Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko; dan Jembatan Desa Broto, Kecamatan Slahung.
Jembatan Mijil, merupakan jembatan yang menelan dua korban jiwa dari pihak pekerja lantaran pondasinya ambrol pada Desember 2021 lalu.
Baca juga: Jembatan Tiwet Ambruk, Aktivitas Warga 2 Kecamatan di Lamongan Terganggu
Sedangkan jembatan di Desa Bajang, saat ini perkembangan pembangunannya baru mencapai 38 persen. Sementara jembatan di Desa Ngadirojo dalam pengerjaan 68 persen. Serta jembatan Desa Broto yang pengerjaannya mencapai 75 peraen.
"Kontraknya sudah berakhir. Mereka sudah menjalani sesuai kontrak 60 sampai 75 hari. Tetapi sampai akhir Desember tidak selesai. Ya harus diputus kontraknya," jelasnya.
Baca juga: Jembatan Penghubung Desa di Ponorogo Ambrol, Pemkab Belum Bisa Tangani
Terkait dana yang terlanjur digelontorkan untuk pembangunan tersebut, Henry memastikan tidak ada dana yang dikembalikan. Dinas terkait mengeluarkan biaya sesuai progres yang ada.
"Nanti yang menggarap bisa rekanan baru. Sesuai pemenang lelang," pungkasnya.