jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengajukan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp9 miliar untuk perbaikan jalan dan jembatan yang rusak imbas hujan deras beberapa waktu lalu. Jalan penghubung antara Kecamatan Karangrejo ke Sendang longsor, serta jembatan penghubung desa di Desa Junjung, Kecamatan Boyolangu yang patah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung, Dwi Hari Subagyo mengatakan, pihaknya sudah membuat rincian anggaran untuk perbaikan dua infratsruktur yang rusak.
Diketahui, infrastruktur yang dimaksut yakni jalan di Desa Gedangan dan jembatan di Desa Junjung. Anggaran ini sudah diusulkan ke Pemprov Jawa Timur untuk perbaikan infrastruktur tersebut nantinya berasal dari BTT Pemprov Jawa Timur.
“Sudah kami usulkan ke Pemprov Jawa Timur, sumbernya pakai BTT. Pihak Pemprov juga sudah merespon positif atas usulan ini," ujarnya, Senin (23/12/2024).
Pihak Pemprov Jatim pun saat ini sudah melakukan kajian dengan meninjau langsung dampak bencana terhadap kerusakan infrastruktur ini. Namun, mereka masih harus membuat kajian teknis oleh tim survei dari BPBD provinsi dan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Terkait nominalnya, diketahui untuk perbaikan memerlukan anggaran senilai Rp9 miliar yang nantinya anggaran tersebut akan dibagi dua.
Baca juga:
Tembok Penahan Jalan Trenggalek - Pacitan Retak gegara Longsor
"Perbaikan dua infrastruktur berupa jalan di Desa Gedangan Kecamatan Karangrejo dan jembatan di Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol akan menghabiskan anggaran senilai Rp9 miliar," ungkapnya.
Secara rinci, Hari menyebut, untuk proses perbaikan jalan di Desa Gedangan Kecamatan Karangrejo yang menghubungkan dengan Kecamatan Sendang itu perlu anggaran senilai Rp2 miliar. Anggaran ini nantinya akan digunakan untuk membangun talut sepanjang 35 meter, dengan lebar 50 meter
Baca juga:
Cari Solusi Jalan Provinsi di Jember Rusak, Gus Fawait Temui Khofifah
Sedangkan untuk pembangunan jembatan di Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol yang kondisinya sudah melengkung, akan memerlukan anggaran senilai Rp7 miliar. Nantinya anggaran tersebut akan digunakan oleh Dinas PUPR Tulungagung untuk membangun konstruksi jembatan yang baru.
"Tetapi informasi terbaru, di Junjung itu nantinta akan dikasih jembatan bailey untuk sementara waktu agar bisa dilalui masyarakat. Karena proses pengerjaannya baru akan dilakukan pada tahun 2025 mendatang," pungkasnya.