jatimnow.com - Libur panjang lebaran dan libur Pilkada kemarin mengakibatkan antrean panjang pelayanan umum di beberapa instansi. Salah satunya, antrean berjubel terlihat di ruang pelayanan Surat Ijin Mengemudi (SIM) Polres Ponorogo.
Ratusan pemohon pun terlihat membludak. Bahkan banyak yang harus rela menunggu panggilan untuk memperpanjang SIM.
"Memang saya akui antrenya panjang sekali. Itu karena libur panjang lebaran. Selain itu juga libur pilkada. Pelayanan kami tutup selama libur,’’ kata Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP William Thamrin Simatupang kepada jatimnow.com, Kamis (28/6/2018).
Baca juga: Laskar Kamil, Bantahan Ketua KPU Sidoarjo, Dana BOS SMK 2 PGRI Ponorogo
Karena, lanjut ia, bagi mereka yang umur SIM nya habis tanggal 11-20 Juli bisa memperpanjang mulai tanggal 21 Juli 2018. "Terakhir sebenarnya tanggal 27 Juli 2018. Namun kemarin pilkada. Ya sekarang terakhir," bebernya.
Ia membeberkan pemohon SIM mencapai 200-an per hari. Jumlah itu meningkat 30-an persen dari hari normal biasa yang mencapai pada angka 150 pemohon.
Menurutnya, hal itu merupakan pemohon yang mengajukan perpanjangan SIM. Sedangkan pemohon baru hanya ada 15-an pemohon. ‘’Jadi memang kebanyakan yang mengajukan permohonan perpanjangan. Kalau yang bikin baru itu jumlahnya sangat sedikit sekali,’’ sambungnya.
Baca juga: Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Madiun ke Telaga Ngebel Ponorogo
Mengenai antrean panjang pasca lebaran, dia mengatakan terkendala masalah personel untuk mengurai antrean. Pun tambahan jam operasional tidak dapat diberlakukan karena sistem online yang digunakan hanya menerima data maksimal pukul 14.00 WIB.
"Personilnya terbatas, tidak kami tambah mejanya. Pihak bank juga tutup pada jam sekian. Kami sudah maksimal," katanya.
Ia mengaku, sudah mengakali. Bagi mereka yang masa perpanjangan SIM nya masih jauh sekitar seminggu atau dua minggu ditolak.
Baca juga: Ponorogo Diguyur Hujan Deras, Pohon Beringin Tumbang
"Sudah kami tolak. Sebaiknya mereka memperpanjang dua hari sebelum hari H. Jangan jauh-jauh hari. Kan makin menumpuk," katanya.
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Erwin Yohanes