Ponorogo - Keinginan pembongkaran rumah di Desa Karanglo Lor, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo sudah cukup lama. Bahkan pihak desa setempat telah melakukan mediasi.
"Sudah lima kali untuk mediasinya namun gagal," ujar Kepala Desa Karanglo Lor, Sumari, Rabu (16/2/2022).
Rinciannya, kata dia, pada November, Desember, Januari, dan Februari 2 kali. "Yang pihak laki-laki di Ponorogo dan istri di Taiwan. Mereka sama-sama menolak untuk berdamai dan tidak menghancurkan rumah," tambahnya.
Baca juga: Bercerai dengan Istri, Pria di Pamekasan Robohkan Rumah Pakai Alat Berat
Keduanya, kata dia, telah menikah 8 sampai 9 tahun. Telah dikaruniai satu orang anak usia 4 tahun. Rumah dibangun sudah setahun. Namun baru dihuni sekitar 8 bulanan.
Baca Juga: Gegara Suami Selingkuh, Istri Bongkar Rumah di Ponorogo
Baca juga: Ini Rencana Sunarti, Istri yang Bongkar Rumah di Ponorogo karena Cemburu
"Jadi benar-benar gress. Lihat sendiri kan catnya masih baru. Semua baru, termasuk perabotan di dalamnya," terangnya.
Menurutnya, kasus ini berawal saling cemburu. Keduanya sama-sama membuat komentar di media sosial (medsos) Facebook.
"Nah saling curiga. Karena ada yang komentar bernada mesra atau gimana. Nah kalau selingkuh atau tidak saya ndak tahun," pungkasnya.
Baca juga: Marak Perobohan Rumah karena Selingkuh di Ponorogo adalah Dampak Medsos
Sebelumnya, aksi pembongkaran rumah diduga karena orang ketiga kembali terjadi di Ponorogo, Rabu (16/2/2022). Kali ini terjadi di Desa Karanglo Lor, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo. Rumah tersebut diketahui milik Nur Rohani dan Sunarti.