Batu - Siapa sangka dari hobi menggambar di atas kertas, kini bisa meraup pundi-pundi uang, dan bahkan berkarya hingga mancanegara. Seperti yang dialami David Praditya Aradea, warga Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Pemuda 26 tahun ini menyebut dirinya sebagai pekerja lepas atau freelancer. Ia menggambar aneka model kendaraan dari rumahnya dan tidak terikat dengan perusahaan manapun. Ia bebas berkarya sesuai keinginannya.
Setiap hari, David menggambar kendaraan seperti mobil dan sepeda motor. Gambar-gambar inilah yang kemudian membuatnya memperoleh uang secara mandiri.
Baca juga: MPV Listrik BYD M6 Tampil di GIIAS Surabaya 2024
"Ini sudah saya lakukan sejak 2016. Berawal dari kegemaran saya menggambar otomotif, dan mengunggah ke akun saya, @davidaradea. Dari unggahan itu, saya mendapatkan pesan dari seseorang dari Pulau Kalimantan. Orang itu meminta saya menggambar sepeda motornya. Dari situlah awalnya. Konsumen pertama itu minta digambarkan,” katanya, Sabtu (19/2/2022).
Setelah menyelesaikan pesanan itu, ternyata konsumen tersebut menyukainya dan menransfer uang Rp400 ribu. Pasca-pesanan pertama itu, David menyadari bahwa kegemarannya menggambar otomotif berpotensi mendulang keuntungan.
Beberapa hari kemudian, masuk pesanan serupa melalui direct message Instagram. Rupanya, pemesan adalah rekan dari konsumen pertama asal Kalimantan. Tak pikir panjang, David pun mengambil kesempatan tersebut.
“Karena kalau komunitas motor gede gitu kan banyak temannya. Jadi ini temannya pesan ke saya,” paparnya.
Mulai dari sanalah pesanan terus mengalir. Ia lantas mencoba mengunggah kembali karyanya ke Instagram. Kali ini, ia menggunakan keterangan berbahasa Inggris agar bisa menjangkau lebih banyak orang. Ternyata benar, orang-orang dari Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Selandia Baru menghubungi dan memesan karya David.
Baca juga: The New KIA Seltos di Ajang GIIAS Surabaya 2024, Hadir dengan 2 Varian Mesin
Bertahap namun pasti, tarifnya pun mulai naik. Kini, untuk layanan nasional dibanderol harga Rp600 ribu per lembar gambar, jika yang memesan dari luar negeri, harganya berada pada kisaran 100 Dollar AS.
David berpendapat, karyanya ini berbeda dengan kebanyakan karya seni lukis pada umumnya. Pasalnya, ia menggambar otomotif, sedangkan pada umumnya, orang menggambar pemandangan atau potret seseorang. Ia menyebut pekerjaannya itu adalah commission drawing.
Orang-orang seperti David tidaklah banyak di Indonesia. Bahkan David sendiri mengaku belum memiliki nama untuk komunitasnya. Anggotanya pun kurang dari 10 orang. David bisa dibilang menjadi orang pertama karena dalam komunitasnya, anggota lain mengakui bahwa David sudah jauh lebih lama berkarya seperti saat ini.
Sayangnya, David bergerak sendiri sejauh ini. Meskipun ada komunitas, namun masih belum seperti komunitas-komunitas seni lainnya. David juga kekurangan informasi untuk mengembangkan potensinya. Ia tidak pernah sama sekali bersentuhan dengan program pemerintah, baik di tingkat desa maupun daerah.
Baca juga: Komunitas Otomotif Beri Penghargaan Kapolres Ponorogo, Ini Alasannya
Orang tuanya pernah menyarankan agar David berkarya di luar negeri. Alasannya, karena di sana ia bisa lebih diapresiasi. Namun ia masih memilih untuk berkarya di tanah kelahirannya sendiri. Bahkan, ia mengatakan ingin menikah dengan orang Kota Batu agar tidak jauh dari rumah.
"Saya memang anaknya pemalu. Harapan saya suatu hari nanti karya menggambar, baik di atas kertas maupun digital bisa direalisasikan oleh perusahaan otomotif," papar lulusan ITN Malang ini.
Di akun Instagramnya, bisa dilihat karya-karya apik miliknya. Beberapa di antaranya mengkreasi produk-produk otomotif keluaran terbaru.