Ponorogo - Bangunan bekas Terminal Seloaji Ponorogo yang terbengkalai dan kumuh, akan dialihfungsikan. Pemkab setempat merancang sejumlah rencana untuk direalisasikan tahun ini.
Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKDA), Winarko Arief Tjahjono mengatakan, secara keseluruhan total lahan di sampling terminal type A Seloaji milik Pemkab Ponorogo, seluas 3 hektare. Sementara 3 hektare lainnya diserahterimakan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Pertama bagian depan rencanakan membuat tempat latihan silat. Insya Allah tahun ini dilaksanakan," ujar Winarko, Sabtu (19/2/2022).
Baca juga: Arus Balik dan Mudik, 122.958 Orang Naik Bus dari Terminal Seloaji Ponorogo
Baca juga: Bekas Terminal Bus Ponorogo, Nasibmu Kini...
Sementara, di bagian belakang, menurut rencana akan difungsikan sebagai lokasi uji KIR kendaraan roda empat atau lebih.
"Yang belakang masih banyak. Kami rencanakan uji KIR PKB," jelas mantan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) ini.
Meski demikian, rencana pembangunan baru bisa dilakukan tahun 2023. Anggarannya sekitar Rp10 miliar, untuk fisik bangunan uji KIR PKB dan alat untuk melakukan uji KIR PKB.
Perencanaan dilakukan, mengingat yang ada sekarang baik gedung maupun peralatan adalah milik pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim.
Baca juga: Libur Nataru, Penumpang di Terminal Seloaji Ponorogo Naik 100 Persen
"Alat juga sudah lama. Harus ada pembaruan. Makanya kami alokasikan buat tahun 2023," terangnya.
Pembangunan fisik dimulai pada 2023, sedangkan di tahun 2024 dilakukan pembelian alat uji KIR.
"Diharapkan 2024 bisa dilaksanakan uji KIR mandiri," tegasnya.
Disinggung soal kumuhnya bekas terminal bus tersebut, Wins, sapaan Winarko, mengakui pihaknya kerepotan menangani, sebab urusan tersebut merupakan kewenangan Dinas Perhubungan.
Baca juga: Jelang Lebaran, Petugas Terminal Seloaji Ponorogo Periksa Kesiapan Armada Bus
"Seharusnya ada kerja sama. Bagaimanapun terminal itu dalam tanda petik koordinasi Dishub. Jadi kepala Terminal Seloaji bisa berkoordinasi dengan Dishub Ponorogo," pungkasnya.
Sebelumnya, bangunan bekas terminal bus di Ponorogo terbengkalai dengan kondisi memprihatinkan karena tidak terawat dan kumuh.
Saat jatimnow.com ke lokasi, saksi bisu perjalanan warga Ponorogo dipenuhi kotoran. Debu menempel, baik di bagian lantai hingga atap bangunan bekas terminal. Tidak hanya itu, juga ada 3 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang parkir. Juga ada 1 bus antarkota dalam provinsi (AKDP) yang ikut nangkring.
Lokasi itu juga dimanfaatkan oleh kru bus untuk menjemur pakaian. Beberapa kru juga ada yang mencuci bus, serta beristirahat di dalam bus.