Ponorogo - Jika biasanya siswa terlambat masuk sekolah, akan dikenai hukuman. Lalu bagaimana jika yang sering terlambat adalah guru?
Hal itu terjadi di SDN Bringinan, Jambon, Ponorogo, Jawa Timur. Puluhan siswa harus menunggu guru-guru yang telah digaji oleh negara, itu datang terlambat.
Seharusnya, sesuai jadwal, siswa masuk pukul 07.00 WIB. Namun rupanya siswa harus menunggu guru hingga pukul 08.00 WIB.
Baca juga: The Rising Kids 2024 Surabaya, Ajang Menggali Potensi Anak di Kota Pahlawan
Hal itu sesuai dengan unggahan akun Facebook Rahardi Subarno Barno, Lurah Bringinan. Saat itu, Sabtu (5/3/2022) puluhan siswa menunggu di depan kelas. Sebagian lagi memilih bermain di halaman sekolah yang berhadapan dengan kantor Desa Bringinan ini.
"Iya kami menunggu guru. Ya biasa seperti ini. Masuk jam 8 pagi. Ndak pernah ada upacara bendera," jelas salah satu siswa, Tomy.
Sementara, Kepala Desa Bringinan, Subarno menjelaskan bahwa kondisi ini bertahun-tahun. Dia mengaku sudah berang mulai tahun 2018 hingga 2022 tidak ada perubahan.
Baca juga: 2 Maling Bobol SDN Pordapor 1 Sumenep, Gondol Laptop hingga Proyektor
Menurutnya, guru seharusnya digugu dan ditiru sikapnya. Namun guru di SDN Bringinan sebaliknya, selalu terlambat datang di sekolah.
"Kalau gini kan namanya korupsi waktu. Saya 2018 sudah tegur. Alasannya sibuk, tapi sibuk kok setiap hari," jelas Barno.
Saat masuk terlambat, kata dia, tentu banyak pelajaran yang tidak diberikan. Upacara bendera yang notabene wajib, juga tidak pernah dilakukan oleh siswa SDN Bringinan karena gurunya terlambat masuk itu.
Baca juga: Kang Giri Perbaiki Ratusan Sekolah di Ponogo
Dia mengaku sudah melaporkan ke dinas terkait. Dalam hal ini dinas pendidikan. Barno mengklaim, jika setelah didatangi dinas pendidikan pembelajaran akan normal. "Tetapi tak lama. Nanti kumat lagi. Gurunya masuk terlambat lagi," tegasnya.
Hingga kini, siswa yang belajar di SDN Bringinan hanya 59 siswa. Dia menuding sedikitnya siswa juga dilatarbelakangi karena guru yang terlambat masuk sekolah.
"Ini masa depan siswa, lho. Tutup saja, anak-anak di Bringinan biar sekolah di tempat lain, " pungkasnya.