jatimnow.com - Halal bi halal Lebaran 1439 H yang dihelat oleh Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Jakarta di anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (1/7), dihadiri banyak tokoh publik.
Selain Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, juga dihadiri oleh Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan. Beberapa purnawirawan TNI dan Polri yang kampung kelahirannya di Banyuwangi turut hadir pula.
Kehadiran para tokoh tersebut semakin menambah kemeriahan acara. Lebih-lebih ketika Menpar Arief Yahya menyampaikan beberapa prestasi Banyuwangi di bidang kepariwisataan. Sebagai daerah penyelenggara festival terbaik di Indonesia, ada beberapa event yang tercatat sebagai Top 100 dan Top 10 Nasional.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
"International Tour de ijen-Banyuwangi dan Festival Gandrung Sewu menjadi Top 100 Nasional. Bonusnya Rp1 miliar. Lalu, ada Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) sebagai Top 10 Nasional. Bonusnya Rp1,5 miliar dari Kementerian Pariwisata,” terang Arief Yahya disambut riuh tepuk tangan.
Sementara itu, Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan hubungan masyarakat Jakarta dan Banyuwangi semakin erat dan berkontribusi untuk pembangunan ibu kota.
"Jangan sampai menjadi warga yang menutup diri. Tapi, ikut bersosial dengan masyarakat yang lain. Ini akan menjadi modal sosial yang baik. Akan muncul kepercayaan dan gotong royong. Inilah bekal utama untuk memajukan bangsa ini," tegasnya.
Anies juga berpesan kepada warga Banyuwangi yang telah lama menetap di Jakarta untuk tidak melupakan kampung halamannya.
"Jika ada ide dan gagasan untuk memajukan daerah, jangan ragu untuk menyampaikan dan mewujudkan di daerahnya," pesannya.
Bupati Anas sendiri mengapresiasi kegiatan silaturahim oleh Ikawangi Jakarta. Hal tersebut menjadi media baginya untuk menyampaikan perkembangan Banyuwangi kepada warganya yang berada di luar daerah.
Dengan adanya komunikasi tersebut, bisa menjembatani para perantau untuk berkontribusi lebih pada kemajuan tanah kelahirannya.
"Setiap tahun saya selalu mengusahakan hadir di sini. Karena, kami menyadari pentingnya acara ini. Sebagai sarana komunikasi sekaligus untuk mengajak bapak ibu sekalian turut serta membangun Banyuwangi," papar Anas sembari memaparkan berbagai kemajuan yang diraih oleh Banyuwangi.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
Anas juga mengabarkan tentang penanganan banjir di Singojuruh. Ia mengharapkan warga Banyuwangi yang ingin membantu untuk merupakan bahan bangunan saja.
"Penanganan bencana telah ter-cover sepenuhnya oleh Pemda Banyuwangi dan relawan-relawan. Jika Ikawangi ingin membantu jangan berupa uang tunai. Tapi, titipkan kepada toko bangunan guna menyuplai kebutuhan masyarakat yang akan memperbaiki rumahnya," ujarnya.
“Kalau makanan sudah berlimpah dan Insya Allah cukup, masih perlu bahan bangunan,” imbuh Anas.
Sebagai ajang silaturahim dan temu kangen, acara halal bi halal ini pun dikemas dengan nuansa Banyuwangi yang begitu kental. Mulai dari hiburan hingga kulinernya semua khas bumi Blambangan.
Salah satu bintang tamu yang didatangkan adalah Jazz Patrol Kawitan. Grup musik asal Kelurahan Temenggungan itu membawakan lagu-lagu kendang kempul versi lawas dengan aransemen yang baru.
Beberapa jenis tarian pun ikut dipanggungkan. Dengan tema kembang setaman, rangkaiannya pun semakin menarik. Mulai tarian teter gandrung, kembang layar, kuntulan dan lainnya.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
Selain itu, kuliner yang disajikan pun merupakan menu Banyuwangi. Mulai dari sego cawuk, pitik kesrut, lontong jangan, kopi lego dan lain sebagainya. Batik dan kaos dengan aksentuasi Banyuwangi juga tampak menghiasi stand bazzar yang dibuka oleh panitia.
"Ini untuk memberikan obat rindu akan kampung halaman," ujar Ketua Ikawangi Jakarta Bambang Sugiono.
Bambang menambahkan, saat ini Ikawangi Jakarta menjadi pusat kepengurusan Ikawangi internasional. Saat ini, telah ada cabang Ikawangi di 7 negeri dan 22 cabang di dalam negeri.
“Sebagai Ikawangi pertama, makanya Jakarta dijadikan pusat atau koordinator," pungkasnya.
Penulis/Editor: Erwin Yohanes