Lamongan - Amarah suporter Persela kian tak terbendung usai terdegradasi dari Liga 1 Indonesia. Suporter menggelar aksi protes hingga merusak sejumlah fasilitas umum.
Aksi protes digelar pada Minggu (20/3/2022) malam membuat pagar dan kaca Sekertariat Persela dan sejumlah pot tanaman di depan Pendopo Lokantantra atau rumah dinas (Rumdin) Bupati Lamongan, rusak.
Baca juga: Degradasi dan Dikalahkan Bhayangkara FC, Suporter Persela Geruduk Rumdin Bupati
Baca juga: Persela Lamongan Bertekad Rebut 2 Laga Penutup Usai Terdegradasi
Setidaknya ada tiga tuntutan yang diajukan oleh elemen suporter, yakni keterbukaan kepada suporter, sikap tanggung jawab manajemen yang disampaikan CEO, dan mengenai isu Persela yang dijadikan kendaraan politik.
"Pertama, kenapa tidak transparan kepada suporter Persela. Kedua, Pertanggungjawaban yang disampaikan CEO. Ketiga, jangan sangkut pautkan Persela dengan politik," sorak salah satu suporter.
Manajemen Persela, Edy Yunan Achmadi saat menemui suporter menyampaikan permintaan maafnya dan memberi penjelasan terkait tuntutan supporter
Baca juga: Ketua LA Mania Soal Persela Turun Kasta: Ini Bukan Akhir!
"Kondisi anggaran memang saat ini tidak mendukung karena tidak ada masukan dari beberapa pihak termasuk penonton,” jelas Yunan.
Sementara itu, Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana mengatakan, massa memadati pendopo untuk melampiaskan kekesalan hingga memblokade jalan. Pihaknya telah berupaya menetralisir aksi dengan menerjunkan sejumlah personel.
“Mari kita bersama-sama menjaga kondusivitas Kamtibmas di wilayah Lamongan, silahkan berpendapat dengan tertib," ujar Miko.
Baca juga: Degradasi dan Dikalahkan Bhayangkara FC, Suporter Persela Geruduk Rumdin Bupati
Miko mengimbau agar elemen suporter tidak termakan provokasi dengan menghubungkan hal tersebut ke unsur politik.
"Tidak ada provokasi dan tidak ada yang dihubung-hubungkan dengan politik,” tegasnya.