Malang - Jenazah Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo, AKBP Beni Mutahir yang tewas karena ditembak tahanan kasus narkoba berinisial RY dimakamkan di Kabupaten Malang, Selasa (22/3/2022).
Sebelum dimakamkan, jenazah dibawa ke rumah duka di Jalan Slorok 207, RT 01/RW 01, Desa Slorok, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.
Jenazah yang diterbangkan dari Gorontalo dan mendapat di Bandara Internasional Juanda. Jenazah lalu dibawa melalui jalur darat hingga sampai di rumah duka yang merupakan rumah kelahiran sang istri itu, sekitar pukul 17.05 WIB.
Kedatangan jenazah AKBP Beni Mutahir yang diantar dengan mobil ambulans berwarna hitam dari Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya ini disambut isak tangis keluarga.
Setelah diturunkan dari ambulans, jenazah langsung disalatkan pada pukul 17.14 WIB. Setelah itu langsung diberangkatkan ke Pemakaman Umum Desa Slorok.
Sebelumnya, kepolisian sempat akan melakukan pemakaman dengan prosesi khusus. Namun keluarga tidak menghendaki, dengan alasan yang belum diketahui.
Jenazah sampai di kompleks pemakaman sekitar pukul 17.30 WIB dengan pengamanan ketat kepolisian.
Pihak keluarga mulai dari anak laki-laki sampai sang istri tidak kuasa menahan air mata, saat peti sang perwira menengah Polri itu mulai dimasukkan ke liang lahat. Dan saat pemakaman selesai, seluruh keluarga almarhum melingkari pusaran untuk mengirim doa.
Keluarga almarhum belum memberikan statement apapun, lantaran masih berduka.
Namun salah satu tetangga menyebut bahwa rumah yang menjadi rumah duka adalah rumah istri almarhum, yang juga perwira polisi. Sedangkan almarhum sendiri asli kelahiran Bandung.
"Ketiga anak beliau tinggal di sini dan sekolah di sini," tutur dia.
AKBP Beni Mutahir ditemukan tewas tertembak di bagian kepala sekitar pukul 04.00 WITA, Senin (21/03/2022). Pelaku yang merupakan tahanan narkoba berusaha kabur dan menembak korban menggunakan pistol rakitan.
Reporter: Rizal Adhi Pratama