Surabaya - Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan kerja sama dengan PT Garam (Persero) Indonesia, Kamis (24/3/2022). Kerja sama dilakukan antara seluruh dekan dan dengan Direktur Utama PT Garam Indonesia.
Upaya kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas garam di Madura sebagai daerah penghasil garam terbesar di Jawa Timur.
Rektor UTM, Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif meyakini jika riset dan branding garam di Madura bisa sukses, karena tidak lepas dari peran serta UTM di dalamnya.
Baca juga: FEB Unitomo Surabaya Teken Kerja Sama dengan BPSDM Jatim
"Fokus terhadap garam ini harus jadi prioritas di Madura. Kalau kampusnya fokus pada garam dan pemkabnya enggak, ya mana bisa sambung," ujar Syarif.
Syarif berharap, pengembangan garam di Madura tidak boleh menjadi bahan kajian politik.
"Bahaya kalau garam ini sampai dipolitisasi. Makanya saya sebagai rektor di sini, paling menjauh dengan dunia politik," tegas dia.
Baca juga: KAI Commuter dan PT INKA (Persero) Tandatangani Kontrak Pekerjaan Retrofit 19 Trainset
Untuk menguatkan hal tersebut, Syarif dengan candaannya ingin mengubah nama UTM menjadi UGM.
"Bahkan jika perlu, kita ganti UTM jadi UGM-Universitas Garam Madura, biar unik begitu," ungkap Syarif.
Sementara Direktur Utama PT Garam Indonesia, Arif Haendra mengajak warga Madura lebih fokus untuk mengembangkan potensi garam di daerahnya.
Baca juga: Kolaborasi SIER dengan Perusahaan Jerman untuk Pacu Pelayanan Kawasan Industri
"Di Sumenep misalnya. Kita pernah didemo oleh mahasiswa. Mereka menyebut, keberadaan PT Garam tidak membuat masyarakat Sumenep maju. Dan menjadi kabupaten termiskin kedua di Jatim," jelas dia.
"Maka dari itu, saya mengajak ayo kita bikin Sumenep tidak lagi menjadi kabupaten termiskin kedua dengan fokus mengembangkan potensi garam," tandas Arif.