Khofifah Sebut Vokasional Bagian Mutlak dari Industri, Dunia Usaha dan Kerja

Jumat, 25 Mar 2022 18:30 WIB
Reporter :
Ni'am Kurniawan
Gubernur Jatim Khofifah saat pembukaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Provinsi, di Gedung Kesenian Aryo Kota Blitar (Foto-foto: Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut vokasional menjadi bagian mutlak dibutuhkan bagi pendidikan anak muda agar siap di industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA).

Sebab di era digitalisasi saat ini, kompetensi keahlian menjadi bagian yang diprioritaskan.

Dalam pembukaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Provinsi, di Gedung Kesenian Aryo Kota Blitar pada Kamis (24/3/2022), Khofifah mencontohkan dua perguruan tinggi terkemuka di dunia, Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Havard University, Cambridge.

Baca juga: Jatim Pertahankan Juara Umum LKS SMK Nasional 2024, Raih 15 Emas

"Lima tahun terakhir jika ada yang bilang perguruan tinggi rangking terbaik adalah Havard dan MIT. Kedua perguruan tinggi ini, lima tahun terakhir melihat kompetensi itu menjadi bagian yang harus diprioritaskan. Tidak hanya sebatas ijazah, gelar master ataupun Phd. Melainkan kemampuan tehnis," papar Khofifah dalam pembukaan yang dilakukan secara hybrid.

Melihat hal itu, Khofifah menekankan jika kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam skala international, format yang diberikan dalam penguatan seluruh peserta didik, mahasiswa maupun akademisi di perguruan tinggi yang berstandart interntional, adalah kompetensi keahlian.

"LKS ini menjadi bagian yang sangat penting, bagaimana kompetensi para siswa SMK dibangun dalam suasana untuk menciptakan suasana fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan), kita lakukan improvement demi improvement, kualitas demi kenaikan kualitas yang sepenuhnya," urainya.

Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Provinsi, di Gedung Kesenian Aryo Kota Blitar

Khofifah menambahkan, pada Tahun 2020, Provinsi Jatim menjadi Juara 3 LKS SMK tingkat Nasional. Tahun 2021 meraih Juara 2 dan diharapkan Tahun 2022 ini menjadi Juara Umum tingkat Nasional.

"Kita tidak semata-mata memperhitungkan raihan juaranya. Namun menjadi standar kurikulum dan materi pembelajaran tepat yang perlu diperbaiki atau tidak. Saya harap dalam HUT Pemprov Jatim tahun ini, mereka bisa melakukan studi banding ke luar negeri," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyebut jika ajang ini membuat siswa SMK semakin keren, bahkan lebih keren dari gurunya. LKS SMK, menurutnya, menjadi bagian penting bagaimana standart kompetensi siswanya untuk menjadi keren.

"SMK keren, karena keren itu penting bagi anak muda sekarang. Artinya, ini sesuatu yang bisa menjanjikan kehidupan kesejahteraan bagi anak-anak SMK. Kalau SMK keren, maka siswanya harus lebih keren dari para gurunya," terang Khofifah.

Tahun 2020, Provinsi Jatim menjadi Juara 3 LKS SMK tingkat nasional. Tahun 2021 meraih Juara 2, dan diharapkan Tahun 2022 ini menjadi juara umum tingkat nasional.

Baca juga: Rela Tunda Kuliah, Siswi SMKN 2 Ponorogo Raih Beasiswa dan Tiket ke Paris

"Kita tidak semata-mata memperhitungkan raihan juaranya. Namun menjadi standar kurikulum dan materi pembelajaran tepat yang perlu diperbaiki atau tidak. Saya harap dalam HUT Pemprov Jatim tahun ini, mereka bisa melakukan studi banding ke luar negeri," tambah Khofifah.

\

Sementara itu, Pj Sekdaprov Jatim sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menyebut, Rencana Panjang Jangka Menengah (RPJM) Jatim memberikan target perbandingan antara SMK dengan SMA 70:30.

Karena faktanya, banyak lulusan SMA yang tidak punya skill khusus sehingga tidak dapat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Mereka juga tidak dibekali kompetensi keahlian, sehingga menjadi pengangguran.

"Di SMA dengan program double track atau vokasi merupakan point lebih yang dimiliki SMA. SMK juga punya program membangun jaringan dan kerja sama dengan pihak industri, dunia kerja, dunia usaha (IDUKA) sebagai tempat magang. Sekaligus tempat menampung tenaga kerja lulusan SMK yang profesional dan berkompetensi," ungkap Wahid.

Namun Wahid menyebut, bukan berarti SMK menjadi saingan SMA. Terbukti banyak Perguruan Tinggi yang membuka jurusan vokasi (Politeknik, D3 dan D4). Lebih lagi, Pemprov Jatim juga menjadi daerah pertama yang mengkolaborasikan antara SMK, SMA dan SLB.

Sehingga, poin lebih di bidang sains dan vokasi, harus menjadi program pembelajaran ketiga lembaga pendidikan ini.

Baca juga: Kota Malang Pertahankan Juara Umum LKS Provinsi dengan Raih 19 Medali

"LKS SMK ini ajang kompetisi bagi siswa SMK sesuai kompetensi keahliannya. Dapat kita lihat kualitas proses belajar mengajar di SMK, akan tercermin dari siswa yang ikut lomba ini. Dari lomba ini bisa kita analisis kualitas gurunya," jelasnya.

Terkait LKS SMK, Wahid juga menjelaskan jika pelaksanaan dimulai secara bertahap di tingkat wilayah kerja hingga tingkat provinsi. Juara terbaik 1, akan mewakili Jatim di tingkat nasional.

"Kami melihat kompetensi di SMK-SMK yang harus digerakkan bersama. Kami akan berjuang 8 kompetensi akan diikutkan di tingkat nasional," sambung dia.

Tahun ini, ada 53 bidang yang dilombakan untuk tingkat Jatim dengan jumlah peserta mencapai 918 siswa. Sedangkan LKS SMK tingkat nasional, hanya ada 45 bidang lomba.

Wali Kota Blitar Santoso menyebut, kehadiran Gubernur Jatim sebanyak tiga kali dalam sepekan, memberi dampak perekonomian cukup signifikan bagi pelaku usaha perhotelan. Bahkan, banyak hotel sampai menolak tamu yang menjadi bagian rombongan Pemprov Jatim atau perwakilan daerah lain.

"Tahun 2022 ini merupakan bonus demografi kita. Momentum kali ini harus dimanfaatkan sekolah kejuruan. SMK berjalan seiring dengan SMA untuk jemput bola. Karena vokasional dapat perhatian lebih dari pemerintah. Dengan harapan lulusan SMK ditampung secara profesional di dunia usaha, punya jiwa enterpreneur. Kami yakin, jika peluang ini benar-benar ditangkap akan menghasilkan SDM keren," papar Santoso.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler