Ponorogo - DPRD Ponorogo mendesak Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perdakum) segera melakukan operasi pasar. Temuan adanya sejumlah toko yang menjual minyak goreng curah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi penyebabnya.
Wakil Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno mengaku miris dengan adanya temuan tersebut. Terlebih, di sejumlah lokasi ia melihat banyaknya antrean pembelian minyak goreng curah.
"Beberapa tempat ada di atas HET. Itu yang bikin miris," ujar Dwi Agus Prayitno, Senin (28/3/2022).
Baca juga: AKD DPRD Ponorogo Periode 2024-2029 Dibentuk, Prioritas APBD 2025
Baca juga:
- Stok Minyak Goreng Curah Masih Cukup, Pemkot Ponorogo Kaji Ulang Operasi Pasar
- Warga Ponorogo Sambat Harga Migor Curah di Atas HET, Bupati: Itu Hal Sederhana
Ia pun mendesak dinas terkait memenuhi janji untuk melakukan operasi pasar.
Baca juga: Ratusan Honorer DLH Ponorogo Tak Bisa Ikut Rekrutmen PPPK Mengadu ke DPRD
"Ini mau Ramadan. Mereka yang memerlukan minyak goreng sudah berbondong-bondong. Dengan cara antre tidak ada minyak goreng curah," tambahnya.
Menurut politisi PKB tersebut, Pemkab Ponorogo seharusnya bisa melaksanakan operasi pasar minyak goreng curah secara berkala. Ia bahkan mengkritisi pelayanan pemerintah bagi masyarakat yang cenderung terpusat.
"Yang lain aja bisa kok. Ponorogo baru sekali," sebutnya.
Baca juga: Pimpinan DPRD Ponorogo 2024-2029 Resmi Dilantik, Dwi Agus Prayitno jadi Ketua
"Operasi pasar minyak goreng curah jangan cuma terpusat di pasar. Tapi pasar kecamatan juga," pungkasnya.
Sebelumnya, kelangkaan minyak goreng di Ponorogo dimanfaatkan oknum tertentu dengan menaikkan harga seenaknya sendiri. Ada salah satu toko yang menjual minyak goreng curah di atas harga ecer tertinggi (HET).