Tulungagung - Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Tulungagung, Selasa (29/3/2022) siang. Akibatnya, SMPN 3 Tulungagung tergenang banjir. Aktitas belajar mengajar di sekolah pun dihentikan sementara waktu. Mereka menggelar pembelajaran secara online hingga banjir yang menggenangi sekolah surut. Sejumlah siswa yang telah datang ke sekolah dijemput kembali orang tuanya. Banjir menggenangi sekolah tersebut setiap tahun saat musim hujan tiba.
Kepala SMPN 3 Tulungagung Heni Hendarto menerangkan, sekolahnya terletak di posisi terendah wilayah tersebut. Sehingga saat hujan turun, air dari sekitar masuk ke dalam lingkungan sekolah. Banjir selalu terjadi saat hujan deras turun lebih dari satu jam. Pihak sekolah sebenarnya telah membuat beberapa sumur resapan. Namun hal tersebut tidak maksimal.
"Kami juga sudah mencoba menyedot genangan air dan mengalirkan lewat selokan di luar sekolah. Namun karena posisi sekolah rendah air kembali lagi," ujarnya, Rabu (30/03/2022).
Baca juga: Tim Pemeliharaan Banjir Kanal Lamongan Susuri Gorong-gorong Kali Dapur
Pihak sekolah kemudian memutuskan mengalihkan proses pembelajaran ke sistem online atau daring. Mereka khawatir siswa tidak fokus belajar di sekolah karena kondisinya tidak memungkinkan. Belum diketahui sampai kapan proses pembelajaran daring akan dilakukan. Pihak sekolah masih akan melihat perkembangan kondisi banjir. Jika genangan air bisa segera surut, maka siswa bisa kembali masuk sekolah.
Baca juga: 2 Jam Diguyur Hujan, Kota Kediri Terendam Banjir
"Kalau tidak ada hujan deras lagi, mungkin sore sudah surut. Tapi kalau ada hujan deras dan air masih menggenang, untuk sementara kami alihkan belajar secara online," tuturnya.
Pihak sekolah berharap pemerintah bisa memberikan solusi terkait kondisi banjir ini. Beberapa opsi telah dilakukan untuk menangani banjir tahunan. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama dan sekolah kembali tergenang banjir setiap tahun.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan
"Mulai dari pembuatan sumur resapan, menyedot air dengan genset hingga menambah ketinggian di pintu masuk sudah pernah kami lakukan. Tapi masih terjadi banjir setiap tahun," pungkasnya.