Mojokerto - Makam misterius di tengah hutan petak 54C atau kawasan RPH menggegerkan warga Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
Makam yang diduga masih baru itu ada dua batu nisan dan salah satunya bertuliskan Joko Selamet. Kuburan itu ditemukan di dalam hutan dan berjarak satu kilometer dari jalan desa yang biasa dilewati warga sekitar.
Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lebakjabung, Achmad Yani mengatakan, makam itu ditemukan pertama kali oleh warga bernama Sumarno pada Rabu (30/3/2022), yang kemudian melapor ke dirinya.
Baca juga: Trending Pekan Ini: Makam Misterius Bikin Gemes Diantara Kabar Peristiwa
"Tahu-tahu lihat itu kaget, pas ambil sisa panen jagung. Kondisinya masih baru. Perkiraan saya masih dua mingguan lah (dikubur). Ada namanya Joko Selamet," kata Yani, Jumat (1/4/2022).
Ia menambahkan, warga sekitar kaget dengan adanya gundukan tanah mirip makam tersebut yang ditemukan di dalam hutan.
"Warga sini kaget. Hutan kan bukan pemakaman. Tiba-tiba ada makam baru. Tidak terdata di desa kami. Penduduk dari mana, jadi penuh tanda tanya," terangnya.
Menurut Yani, warga bernama Giyono telah mengaku membuat makam dan memasang batu nisan karena diminta seseorang bernama Abu asal Dusun Sidolegi, Desa Sumberejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Tetapi saat diinterogasi polisi dan perangkat setempat keduanya tidak bisa menyebutkan jenazah warga mana.
Baca juga: Video: Makam Misterius Ditemukan di Tengah Hutan
"Dia (Giyono) tahu dari warga Sidolegi, Sumberejo (Abu). Dapat firasat kalau di situ ada makam yang perlu dirawat. Jadi sampai sekarang belum diketahui isi makam," tukasnya.
Sementara itu, pengawas KRPH Lebakjabung, Royhan membenarkan, jika penemuan makam itu berada di kawasan Perum Perhutani petak 54C.
"Ini memang di kawasan hutan Perum Perhutani, ceritanya dibersihkan lagi," ujarnya.
Baca juga: Cerita di Balik Penemuan Makam Misterius Tengah Hutan Kedungsumber, Bojonegoro
Masih kata Royhan, dua bulan sebelumnya saat dirinya melakukan pemantauan hutan, kondisi tempat makam yang ditemukan masih semak belukar.
Selanjutnya, pihaknya menunggu kesepakatan masyarakat bersama aparat terkait jika makam tersebut akan dibongkar.
"Perhutani sendiri mengikuti kesepakatan warga masyarakat sekitar. Kalau untuk itu (dibongkar) lebih lanjutnya biar pihak berwajib saja," pungkasnya.